Menteri Bumn Optimis Indonesia Akan Jadi Lumbung Pangan Dunia


detakhukum.com,Jakarta– Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pemerintah melalui acara Indonesia Tumbuh akan dijadikan sebagai lumbung pangan dunia baik dari sektor perikanan maupun perkebunan.

Erick menyampaikan dalam program Milenial Fest 2021 yang digelar secara virtual,dikutip dari Antara Sabtu,(17/4) bahwa Indonesia akan menciptakan one stop service quarantine industri perikanan di Indonesia timur yang hendak mampu eksklusif mengekspor hasil maritim ke negara internasional.

Industri perikanan kita di Indonesia timur, yang selama ini mungkin mesti transit ke kawasan dan beberapa titik,kita kini ingin one stop. Di sana ada lab mutu, ada cold storage, bahkan penangkapan pun langsung mampu kirim ke negara tujuan, kata Erick.

Di industri perkebunan,Erick menyampaikan pemerintah akan fokus meningkatkan bikinan kelapa sawit Indonesia yang saat ini ialah sebagai produsen terbesar di dunia. Menurutnya, meskipun Indonesia ialah produsen minyak sawit terbesar di dunia, tetapi masih memiliki kekurangan sebab harga pasar kelapa sawit dunia ditentukan bukan dari Tanah Air melainkan dari pasar Malaysia maupun Rotterdam.

Dia menyebut Indonesia menjajal mempertahankan penyerapan hasil panen kelapa sawit Indonesia dengan acara B30, adalah materi bakar diesel dengan gabungan minyak kelapa sawit, agar tidak terlalu terpengaruh dengan harga pasar internasional.

“Itu menunjukan kita mampu sustain, saat negara lain turun, kita mampu mempertahankan. Yang diuntungkan tidak cuma pengusaha, tetapi juga para pekerja dan petani, yang tadinya income berlawanan sungguh jauh dengan Malaysia, kini tingal 7 persen,” tutur Erick.

Melalui acara Indonesia Tumbuh, pemerintah juga berfokus untuk menjaga keberlangsungan energi dengan memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia dengan cara hilirisasi.

Menteri BUMN menyebut pemerintah berfokus pada pengembangan energi gres terbarukan di antaranya DME gasifikasi watu bara yang melimpah di Indonesia untuk menggantikan impor LPG, pemanfaatan solar panel, serta pengembangan pembangkit listrik tenaga air yang akan menjadi kala depan sumber energi di Indonesi.(red)



Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama