Sinopsis Review Carrie, Balas Dendam Gadis Korban Bully


Sebagai gadis dewasa, Carrie yang pemalu dan minder kerap menerima perlakuan tidak menyenangkan dari sobat-temannya. Tanpa melaksanakan kesalahan fatal, ia sering di-bully dengan ditertawakan dan diperlakukan semena-mena. Di rumah, Carrie tinggal bareng seorang ibu yang religius tetapi justru tidak bisa melindunginya.



Rasa marah Carrie sebuah hari berubah jadi kekuatan yang menyeramkan. Dia mampu menerbangkan dan menggerakkan barang serta orang-orang cuma dengan memandangnya. Kekuatan itu yang pada akibatnya digunakan selaku senjata membalas dendam. Seperti apa persisnya film yang dibintangi oleh Chloë Grace Moretz ini? Anda boleh baca sinopsis dan ulasannya lebih dahulu di bawah ini sebelum menonton nanti. Simak sama-sama yuk!



Sinopsis






  • Tanggal/Tahun Rilis: 7 Oktober 2013

  • Genre: Supernatural, Horror, Drama

  • Produksi: Metro-Goldwyn-Mayer Pictures, Screen Gems, Misher Films

  • Sutradara: Kimberly Peirce

  • Pemeran: Chloë Grace Moretz, Julianne Moore, Judy Greer, Gabriella Wilde



Margaret White (Julianne Moore) seseorang yang fanatik kepada agama. Suatu hari dia melahirkan tanpa dukungan siapa pun. Setelah bayinya lahir, Margaret berencana membunuhnya namun berganti pikiran. Bayi itu pun tumbuh besar menjadi seorang gadis pemalu dan lugu berjulukan Carrie White. Pembawaan Carrie yang tidak yakin diri membuatnya kesulitan bersosialisasi. Akibat dari itu Carrie tidak memiliki sahabat.



Suatu hari dikala pelajaran Voli Air, Carrie tidak sengaja perihal temannya dengan bola. Semua orang menertawakannya akhir kejadian tersebut. Lepas itu dia pun mandi dan terkejut mendapati dirinya berdarah. Carrie spontan berteriak dan meminta perlindungan. Tak usang sahabat-sahabat sekolahnya tiba. Alih-alih membantu, mereka yang menduga Carrie tengah haid menertawakan dan melemparinya dengan banyak pembalut. Salah satunya, adalah Chris Hargensen (Portia Doubleday) bahkan merekam kejadian tersebut.



Carrie masih mujur alasannya adalah Miss Desjardin (Judy Greer) secepatnya datang dan menenangkannya. Gadis tersebut lantas dibawa ke ruangan kepala sekolah untuk diinterogasi. Kepala sekolah mengatakan akan mengundang Margaret, walau ibu Carrie itu punya masa lalu tidak menyenangkan dengan guru-guru terdahulu. Carrie menolak dan murka sampai tiba-tiba galon di ruangan tersebut pecah. Walau  begitu Margaret tetap datang dan membawa putrinya pulang.



Carrie yang telah berada di mobil tetap tidak luput dari bullying. Kali ini dilakukan oleh seorang anak pria yang sedang bersepeda. Carrie yang kesal hanya menatapnya dengan tajam, tak lama anak itu terjungkal. Masuk ke dalam rumah, Carrie telah mendapati sang ibu membentur-benturkan kepalanya ke tembok sembari memeluk sebuah alkitab.



Rupanya Margaret melaksanakan itu karena merasa anak gadisnya telah berdosa karena Carrie mandi di pemandian biasa . Dalam sekejap alkitab yang dipeluknya dari tadi, dia pukulkan ke arah kepala Carrie. Margaret juga menyeret gadis tersebut ke suatu ruangan khusus yang memang disediakan untuk mengakui dosa-dosa.



Carrie yang telah dalam posisi dikurung, berteriak dari dalam hingga menciptakan pintu ruangan itu retak. Anehnya, patung Yesus Kristus yang ada di ruangan itu juga mengeluarkan darah. Cerita berpindah pada Sue Snell (Gabriella Wilde) dan Tommy Ross (Ansel Elgort) yang sedang bareng . Sue mengatakan dirinya menyesal telah merisak Carrie. Sementara itu, Chris betul-betul tanpa ampun mengunggah video Carrie ke kanal yang lebih besar.



Esok harinya, Miss Desjardin mengetahui video tersebut sudah diunggah. Dia menyurigai Chris dan Sue dan menyampaikan bahwa pihak sekolah akan menghukum siapa pun yang melaksanakan itu. Akibat dari perbuatan terbelakang Chris, seisi sekolah menertawakan Carrie. Gadis itu murka kemudian pergi ke kamar mandi. Saat berada di kamar mandi dan menghadap kaca, beling tersebut datang-tiba pecah dengan sendirinya.



Kejadian demi insiden yang tak masuk nalar mulai menciptakan Carrie sadar bahwa dirinya punya kekuatan. Gadis itu lantas mencari segala jenis isu terkait dengannya. Pada malam hari dikala sudah berada di rumah, Carrie mulai ‘memancing’ kekuatannya dan ia berhasil menerbangkan buku-buku bahkan tempat tidurnya.



Mendengar kegaduhan dari atas, Margaret menuju kamar Carrie dengan menjinjing sebilah pisau. Saat masuk kamar, beliau sudah mendapati anak gadisnya sudah tidur tetapi sebelum pergi ia menyimpan pisau tersebut di meja dekat tempat tidur Carrie. Keesokan harinya Sue meminta Tommy membujuk Carrie untuk tiba ke pesta sekolah dalam rangka menebus kesalahannya. Dia akan membiarkan Tommy bersama Carrie di pesta tersebut.



Pemuda itu lantas membujuk Carrie namun tidak dipercaya. Carrie kemudian pergi menyendiri dan ditemui oleh Miss Desjardin. Sang guru lantas meyakinkan Carrie untuk pergi. Setelahnya dia mendatangi Sue dan Tommy untuk mengonfirmasi dan mengingatkan agar mereka tidak mengusik Carrie dan menipunya.





Ketika Carrie kesannya bersedia pergi ternyata beliau tidak menerima izin dari Margaret. Kecewa dan marah, Carrie terang-terangan menawarkan kekuatannya tersebut di depan sang ibu. Dia bahkan berani mengangkat tubuh ibunya. Peristiwa ini membuat Margaret berpikir bahwa Carrie yakni penyihir.  



Hari peringatan pesta sekolah pun datang. Margaret yang masih berupaya menahan Carrie,  justru sukses ditahan di dalam ruangan. Gadis itu kemudian pergi dengan dijemput Tommy yang terlihat mulai tertarik oleh kecantikannya. Mereka berdansa dan Carrie mulai tenteram menikmati keberadaan Tommy. Tanpa beliau tahu Chris dan sobat-temannya sudah menyiapkan satu baskom darah babi untuk kembali merisaknya.



Sue yang mengetahui hal tersebut bergegas pergi ke sekolah. Sementara itu Chris memanipulasi hasil voting perihal siapa raja dan ratu sekolah malam itu. Dia sengaja mengungguli Tommy dan Carrie. Saat keduanya naik ke atas panggung, Chris menumpahkan seember darah babi tepat di atas Carrie. Mengetahui hal ini, Tommy marah.



Tidak berhenti sampai sana, Chris mulai memutar video yang sempat direkamnya sementara waktu kemudian. Pesta pun saat itu juga menjadi semrawut. Carrie yang sangat begitu marah kesudahannya memperlihatkan kekuatan yang dia miliki. Lantas apa yang terjadi pada anak-anak itu khususnya Chris? Apakah ia mampu selamat dari amukan Carrie sehabis menjadikan semua kekacauan?



Film Supernatural Bertema Klasik





Stephen King dan imajinasinya banyak disadur menjadi aneka macam film bertemakan supernatural, horror atau psychological thriller. Film Carrie 2013 menjadi salah satunya. Ia merupakan remake ketiga dari novel karya Stephen King yang terbit tahun 1974. Sebelum ini, Carrie sudah difilmkan pada tahun 1976 dan 2002.



Cerita Carrie sangat klasik. Anda akan menyaksikan seorang gadis canggung dan pemalu yang mengalami perundungan di sekolah. Tanpa disadari ia punya kekuatan yang mampu menerbangkan dan menghancurkan barang-barang di sekitarnya. Gadis bernama Carrie dalam khayalan King bisa mengatur apa pun dari jauh dan tanpa menyentuh. Kekuatan itulah yang digunakan untuk membalas sakit hatinya pada orang-orang di sekeliling .



Dampak Buruk Bullying dan Orang Tua yang Obsesif





Tanpa perlu penelitian lebih mendalam, kita semua bisa melihat bahwa film Carrie memperlihatkan bahwa langkah-langkah bullying mampu mengakibatkan kerusakan yang sebegitu besar lengan berkuasa.  Apa-apa yang dihancurkan huruf Carrie sebetulnya tampaksebagai citra betapa perundungan memang mampu menghancurkan mental; memorak-porandakannya tanpa terkendali. 



Dalam film ini Anda juga bisa mencicipi bahwa yang diharapkan seseorang adalah percaya, penghargaan dan legalisasi, mirip yang dilakukan huruf Tommy padanya, bukan pengekangan berdalih melindungi seperti yang Margaret lakukan. Sebagai ibu tunggal yang religius, Margaret juga penuh sekali dengan ketakutan yang pada alhasil justru menghancurkan sebab disertai dengan paranoid.



Selain itu Margaret adalah ibu yang manipulatif karena di final film dia berpura-pura memeluk Carrie sebelum risikonya menusuk sang putri dari belakang karena ingin membunuhnya. Singkatnya, beban mental Carrie selaku gadis remaja sangat berat. Anda mampu ikut mencicipi frustasi yang Carrie derita lewat scene-scene dalam film ini. Ketika scene rumah Carrie dan Margaret hancur, Anda akan setuju bahwa itu seperti simbol dari kehancuran hidup seorang Carrie.



Visual Efek yang Terasa Nyata





Sebagai film yang diproduksi di tengah kehebatan teknologi, visual efek atau Istimewa imbas yang ditampilkan film Carrie (2013) tentu berbeda dengan dua film sebelumnya. CGI yang Anda saksikan di film ini terasa konkret sebagai suatu kekuatan magis insan.



Adegan dikala Carrie mengeluarkan kekuatan telekinesisnya, seperti menghentikan kendaraan beroda empat yang sedang dikendarai Chris hingga menciptakan bab depan mobil tampak penyok dan ban belakang mobil terangkat, dibentuk dengan sungguh detail dan halus, sehingga yang ditampilkan pun realistis.  Belum lagi saat Carrie sukses menerbangkan pisau-pisau yang kemudian menancap di tubuh Margaret. Efek-efek tersebut jadi unsur penting yang sukses mengoptimalkan kengerian film ini.



Carrie (2013) terbukti sukses di pasaran. Walau tentu saja tidak luput dari kritik-kritik tajam, film kode Kimberly Peirce ini diapresiasi dalam beberapa penghargaan. Carrie (2013) memenangkan kategori Best Horror Film di ajang People’s Choice Awards tahun 2013 lalu. Ia juga diapresiasi pada ajang Women Film Critics Awards dengan klasifikasi Hall of Shame. Penasaran dengan keseluruhan ceritanya? Anda bisa menyaksikannya secara pribadi!



Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama