Model Beta Miui 11 Mulai Dikembangkan Xiaomi Di Pertengahan 2019

Sumber: MIUI

Mungkin bagi sebagian orang, MIUI masih gila di telinga. Tetapi, bagi para penggunanya. Pembaruan MIUI sering dinantikan-tunggu kehadirannya. Oke, mari kita mulai dengan apa sih MIUI? Mengapa final-final ini sering berseliweran di telinga lewat obrolan penduduk .


MIUI sering dibaca “mi-yu-ai”. Ya seperti ejaan bahasa Inggris. MIUI ialah firmware besutan Xiaomi untuk ponsel pintar dan tablet buatan mereka. Ibaratnya Xiaomi mengembangkan nyawa untuk ponsel mereka pribadi. Namun tak bisa dibantah. MIUI tetap berbasis Android. Seperti yang kita pahami bahwa Android itu Open Source. Maka sah-sah saja kalau para developer Xiaomi, memodifikasi Android lalu menciptakan firmware gres. Lalu diberi merek yakni MIUI. Keren ya?


Pertanyaan berikutnya? Mengapa MIUI bisa naik daun? Salah satunya berawal dari penjualan ponsel Xiaomi yang murah meriah. Ah umumsaja jikalau murah. Eh, tunggu dulu. Ponsel produksi Xiaomi bukan kaleng-kaleng. Cek saja spesifikasi ponselnya. Satu kata: gahar. Jika ponsel murah, spesifikasi mantap. Yakin tidak mau coba? Hal ini yang menjinjing nama MIUI naik pula ke permukaan. Sehingga dikenal khalayak ramai.


MIUI secara harfiah berasal dari MI dan UI (User Interface). Lalu yang menawan yaitu kependekan dari MI. Kata mereka kependekan dari Mission Impossible. Iya, alasannya adalah dalam membangun perusahaan Xiaomi, telah mirip misi mustahil dengan segala hambatan yang terjadi. Mereka sangat filosofis sekali ya? Emm, tidak juga. MI kata mereka, juga abreviasi dari Mobile Internet.


Baca juga: Resmi Pisah Dari Xiaomi, Redmi Jadi Merek Sendiri


Mengapa Xiaomi murah?


Bagi pengguna ponsel bernyawa MIUI. Apakah ada yang mengajukan pertanyaan-tanya mengapa harga ponsel Xiaomi bisa murah sekali? Saya percaya kalian telah membaca pada postingan yang mengulas kemurahan harga Xiaomi. Rata-rata postingan tersebut membahas proses marketing yang dilakukan Xiaomi. Sehingga bisa membanting harga segitu murahnya.


Tetapi ada yang menarik dari thread di Twitter oleh akun @zwolftenaugust. Di sana ada diskusi menarik tentang mengapa iPhone & Samsung mahal, lalu Xiaomi murah. Klik saja tautan di atas, kalau ingin membaca lebih lengkap. Tenang saja. Di sini aku juga akan jelaskan secara singkat. Pun semoga mudah diketahui.


Sumber: Pexels

Singkat kisah begini. Kalian tahu di China banyak pabrik asing untuk memproduksi ponsel pintar macam iPhone dan Samsung. Sebelum pabrik itu dibangun, ada persetujuanantara China dengan calon pemilik pabrik. Perjanjian apa itu? Namanya Knowledge Sharing Policy. Sebenarnya ini berlaku untuk siapa saja yang ingin membangun pabrik di China.


Knowledge Sharing Policy ialah keharusan para produsen ajaib untuk mengembangkan semua wawasan ke orang lokal (baca: China). Pengetahuan mempunyai cakupan yang luas. Contohnya : rancangan, teknologi, dan hasil riset. Berarti para produsen iPhone dan Samsung mesti rela berbagi wawasan secara gratis kepada mereka. Dan mereka akhirnya memenuhi itu alasannya adalah kebutuhan global.


Para tim riset iPhone dan Samsung pastinya memerlukan dedikasi (berupa duit, tenaga, atau asumsi) untuk menciptakan inovasi. Sedangkan China cukup terima jadi inovasi tersebut. Dan mungkin tanpa membayar sepeser pun. Begitu China telah menerima penemuan tersebut. Tinggal dimodifikasi sedikit semoga terlihat berlawanan.


Hasilnya ponsel Xiaomi pun sukses dibuat . Lalu berani dijual dengan harga ramah biaya. Ya iya, China tidak butuhmengeluarkan banyak modal untuk riset teknologi. Wajar ponsel produksinya dipatok dengan harga ekonomis semarak. Namun tetap memiliki teknologi yang bisa menyaingi iPhone dan Samsung.


Ternyata ada argumentasi lain ya, mengapa harga Xiaomi murah. Selain argumentasi marketing. Semoga kalian para pengguna iPhone atau Samsung tidak naik darah membaca gosip ini. Atau jadi tidak suka China. Saran aku, kita cukup ambil hikmahnya.


Baca juga: Breeno Asisten Virtual Besutan Oppo Akan Kah Menyaingi Google Asisten


MIUI 11


Sumber: MI

Lagi-lagi tim developer MIUI kembali memberi kabar. Bahwa MIUI akan kembali melakukan pembaruan tata cara mereka. Sistem yang awalnya khusus Xiaomi, kini merebak ke ponsel lain. Maka tidak heran, ponsel ini menjadi metode yang paling dicari di China. Diperkirakan sudah melebihi 300 juta pengguna di seluruh dunia. Selama +/- 93 bulan MIUI sudah melaksanakan pengembangan dan pembaharuan tata cara. Dikatakan juga bahwa firmware ini sudah berjalan usang di ponsel China.


Jika kita mengusut tampilan sistem sebelumnya. Si MIUI 9 atau 10. Maka MIUI 11 bisa dibilang ‘OS baru dan unik’. Seperti yang kita pahami MIUI 9 mengusung tema : kilat cepat. Sedangkan MIUI 10 dengan tema : tata cara layar sarat AI. Lalu para pengguna MIUI jadinya berharap sembari menebak. Apa saja yang mau dihadirkan oleh OS China satu ini. Harapannya MIUI bisa menjadi tata cara yang optimal. Serta fungsi-fungsi yang lebih fresh dilihat. Dan bisa memanjakan pengguna. Alih-alih memenangkan TouchWiz Samsung atau iOS milik Apple.


Pada 12 Januari lalu, ada seorang netizen yang mengomentari post resmi Lei Jun di Weibo (situs mikro blog di China). Bagi yang belum tahu siapa Lei Jun. Dia lah chairman perusahaan Xiaomi. Seorang CEO sekaligus pemimpin tim dalam membangun perusahaan sampai seperti sekarang. Ada yang bilang beliau itu Steve Jobs-nya China. Namun Lei tidak merasa demikian. Xiaomi katanya lebih mirip Amazon.


Netizen tadi berkomentar, “Lei, MIUI 11 mesti sedikit lebih tinggi pada rancangan UI.” Si Lei menjawab, “Tentu.” Xiaomi Official juga memberi pertanyaan kepada beberapa fans, “Apa yang kalian inginkan dari MIUI 11?” Mereka menjawab, “Kami membutuhkan fitur mode malam global serta operasi tanpa gangguan dan indah. Oya satu lagi. Ikon baru.” Harapan para fans mungkin berakar pada versi sebelumnya. Di mana setiap model mempunyai desain yang berlainan-beda.


Sampai postingan ini ditulis, +/- sudah 4 bulan sejak MIUI 10 dirilis versi stabilnya pada 10 September 2018. Diperkirakan telah 40 model ponsel Mi dan Redmi yang mendapatkan metode tersebut. Kini Xiaomi mulai beranjak ke sistem yang gres. MIUI 11 yang ditunggu-tunggu oleh fans. Diperkirakan model beta sudah digarap oleh tim hingga pertengahan 2019.


Xiaomi menyampaikan bahwa observasi dan pengembangan sistem gres MIUI telah dimulai. Hal yang dijalankan sembari membangun adalah menanyakan pertimbangan pengguna atau penggemar. Tidak hanya itu. Xiaomi juga mengamati komentar fans di suatu lembaga. Ada komentar yang menerima 11000 likes, “Usia baterai dan irit daya sebagai dua fitur terpenting yang ia harap untuk versi MIUI yang gres.” Saya rasa komentar ini lazimsaja. Semua pengguna telepon niscaya menginginkan demikian.


Pasalnya fitur tersebut masih tergolong relatif. Usia baterai berbanding lurus dengan perilaku penggunanya. Semakin kita sering menggunakan, ya wajar jika daya baterai ikut terkuras. Uniknya, semenjak muncul ponsel pintar-lah kesanggupan irit baterai sering ditanyakan. Iya tidak? Coba ingat-ingat ketika zaman Nokia lawas masih populer. Jarang sekali pengguna bertanya wacana irit baterai.


Maka MIUI 11 lebih ditanyakan tentang fitur-fitur gres yang akan hadir pada metode tersebut. Fitur yang mungkin menggebrak segmen pasar teknologi. Liu Ming sebagai Head of Product Planning Department Xiaomi mengatakan bahwa MIUI 11 akan mempunyai penampilan yang lebih cepat, serta fitur gres dari segi kecerdasan bikinan (AI). Memang belum dikatakan secara spesifik. Mari kita tunggu saja kejutan dari mereka.


Fans juga menghendaki gaya antarmuka MIUI 11 yang segar. Namun, tetap berdasar pada AOSP (Android Open Source Project). Ya iya itu pasti. La wong MIUI dibangun berdasarkan OS Android. Tetapi oleh Xiaomi, kemungkinan MIUI 11 akan menghadirkan UI yang mirip dengan iOS. Pastinya juga akan ada polesan dari tim semoga sesuai dengan keinginan pengguna.


Daftar Smartphone yang Menerima MIUI 11


Sumber: Mi

Hayo, ponsel kalian dapat sistem terbaru ini tidak ya? Saya sebagai pengguna Redmi pun juga penasaran. Apakah ponsel aku ini kedapatan MIUI 11. Mudah-mudahan mampu. Saya orang yang mudah jenuh dengan UI smartphone. Rasanya senang jikalau mendengar akan ada pembaharuan user interface.


Ketiga ponsel unggulan mirip Poco F1, Mi 8, dan Mi Mix 3. Menurut rumor akan mendapatkan pembaharuan pertama dari MIUI 11. Tetapi sepertinya masih versi beta. Saya eksklusif kurang menyukai model ini. Pasalnya bug tidak akan mampu disingkirkan pada ponsel. Hal ini yang mendorong aku dan mungkin pengguna lain, untuk menanti versi stabilnya.


Selain ketiga ponsel di atas beberapa merek ini juga akan secepatnya mendapatkan MIUI 11. Antara lain: Mi MIX 2, Redmi Note 6 Pro, Redmi Note 5 Pro, Redmi Note 4/5, Redmi 4/5/6, Redmi 5A/6A, Redmi Y2, dan MI MAX 2. Tidak perlu cemas, kemungkinan merek lain juga akan masuk dalam daftar.


Penutup


Semoga MIUI 11 bisa memberi kejutan terhadap kita semua. Lebih-lebih para pengguna OS sebelah bisa kepincut untuk migrasi ke MIUI. Memang pembaharuan senantiasa ditunggu oleh siapa pun. Terlebih fans MIUI memang telah banyak semenjak rilis perdana MIUI model 8.


Oke, cukup segini saja tulisan wacana MIUI Xiaomi dari saya. Mudah-mudahan berfaedah. Tunggu aku di goresan pena selanjutnya. Sampai jumpa.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama