Review Dan Sinopsis Film Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban


The Prisoner of Azkaban yakni angsuran ketiga dalam franchise Harry Potter, yang disesuaikan dari novel populer karya J.K Rowling. Film ini masih tetap mendatangkan aktor Daniel Radcliffe selaku Harry Potter, dengan Rupert Grint menjadi sosok Ron Weasley, dan aktris Emma Watson, yang memerankan karakter Hermione Granger.



Harry Potter and the Prisoner of Azkaban meraup pemasukan lebih dari 797 juta dollar di seluruh dunia, dan menjadikannya sebagai film berpenghasilan tertinggi kedua sepanjang tahun 2004 silam. Pada tahun tersebut juga, film ini sukses masuk nominasi dalam ajang Academy Awards ke – 77 untuk kategori Best Original Music Score dan Best Visual Effects.



Sinopsis



Sinopsis



  • Tahun rilis: 2004

  • Genre: Adventure, fantasy

  • Rumah buatan: Warner Bros. Pictures, Heyday Films, dan 1492 Pictures

  • Sutradara: Alfonso Cuarón

  • Pemeran utama: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson



Selama trend panas, Harry Potter harus menghabiskan waktu bareng dengan keluarga pamannya, Dursley. Kejadian yang tidak mengasyikkan di keluarga tersebut lalu menjadikannya menjadi muak, dan beliau tidak sengaja mengeluarkan ilmu sihirnya. Harry pun melarikan diri untuk pergi ke dunia sihir yang ada di Hogwarts.



Setibanya di sana, Menteri Sihir yang berjulukan Cornelius Fudge mengampuni kesalahan Harry alasannya secara tidak sengaja memakai sihir di luar kawasan Hogwarts. Harry berikutnya bertemu kembali dengan sobat-sahabatnya, termasuk Ron Weasley dan Hermione Granger.



Pada dikala itu juga, Harry karenanya mengetahui jikalau Sirius Black, seorang penyihir gelap dari persekutuan Lord Voldemort, telah melarikan diri dari penjara Azkaban, dan bermaksud untuk membunuhnya. Harry, Ron, dan Hermione kemudian bergegas menuju sekolah Hogwarts untuk tahun ajaran ketiga. Hogwarts yang sekarang nampak berlawanan alasannya ada penjaga hantu Dementor yang bertugas mencari Sirius.



Di Hogwarts, kepala sekolah Albus Dumbledore memberitahukan bahwa Dementor akan mempertahankan sekolah hingga Sirius Black sukses ditangkap. Pada momen itu, Dumbledore juga mengungkapkan kalau Remus Lupin akan menjadi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru, serta Rubeus Hagrid diumumkan menjadi guru Pemeliharaan Makhluk Gaib yang baru.



The Fat Lady alias Nyonya Gemuk, yang menjaga asrama Gryffindor, berikutnya menginformasikan terhadap Dumbledore bahwa Sirius telah memasuki kastil Hogwarts. Sementara itu, Harry tiba-tiba diserang oleh Dementor saat dirinya tengah bertanding Quidditch melawan Hufflepuff.



Ketika berada di Desa Hogsmeade, Harry akibatnya mengetahui jika Sirius yakni sobat bersahabat ayahnya, dan dia telah mengkhianati Lord Voldemort. Harry juga mendapatkan fakta mengagetkan bahwa Sirius ternyata merupakan ayah baptisnya. Di segi lain, Remus Lupin secara pribadi mengajari Harry Potter untuk membela diri dari dementor dengan memakai Mantra Patronus.



Tikus peliharaan Ron, Scabbers, kemudian menggigitnya dan berlari ke arah pohon Whomping Willow. Saat Ron mengejar Scabbers, seekor anjing besar muncul dan menyeret Ron serta Scabbers ke lorong bawah tanah. Mereka karenanya mendapatkan bahwa anjing itu sebenarnya yakni Sirius Black, yang ialah sesosok Animagus.



Lupin lalu memeluk Sirius sebagai teman lamanya. Lupin juga mengaku bahwa beliau yakni seorang manusia serigala. Sirius lalu menerangkan bahwa dirinya tidak bersalah alasannya dituduh mengkhianati keluarga Potter untuk bergabung dengan Voldemort, serta membunuh 12 orang Muggle.



Terungkap juga jika Scabbers bantu-membantu ialah Peter Pettigrew, seorang Animagus yang sebenarnya mengkhianati keluarga Potter, dan melakukan serangkaian aksi pembunuhan Severus Snape lalu datang untuk menangkap Sirius, namun Harry berhasil mencegahnya.



Lupin dan Sirius kemudian bersiap untuk membunuh Pettigrew, namun Harry menentukan membawanya ke Dementor untuk diadili. Situasi menjadi berantakan saat bulan purnama terbit, dan Lupin menjelma insan serigala, sirus berkembang menjadi anjing untuk saling berhadapan. Sedangkan Pettigrew, ia kembali menjadi tikus dan berhasil melarikan diri.



Skema Cerita Sedikit Lebih Gelap dan Kompleks



Skema Cerita Sedikit Lebih Gelap dan Kompleks


Dua angsuran pertama franchise Harry Potter, The Philosopher's Stone (2001), dan The Chamber of Secrets (2002) sukses menciptakan fondasi cerita yang besar lengan berkuasa untuk menjadikan film ketiga ini makin jauh lebih mempesona. The Prisoner of Azkaban pastinya berlawanan dengan dua film permulaan tersebut, sebab film ini alurnya menjadi sedikit lebih gelap, kompleks, dan dimensi konflik juga jauh semakin bercabang.



Berkembangnya konsep kisah dalam film ini pun sepadan dengan apa yang dihidangkan oleh pendewasaan karakter Harry, Ron, sampai Hermione. Ketiganya sudah tumbuh menjadi remaja, dan bukan bawah umur lagi, sehingga alur kisah dalam The Prisoner of Azkaban nampak cocok dengan usia mereka tersebut.



Dalam The Prisoner of Azkaban, petualangan Harry Potter dan mitra-kawannya di dunia sihir Hogwarts menghidangkan sebuah yang tak terduga. Salah satunya kehadiran Sirius Black, diperankan oleh Gary Oldman, yang ternyata mempunyai koneksi rumit dengan keluarga Potter. Hadinya Sirius, Lupin, serta segala masalah yang ditampilkan membuat film ini terasa segar, dan berkembang dari segala aspek kisah.



Di sisi lain, film ketiga dalam franchise film Harry Potter ini tidak diarahkan lagi oleh Chris Columbus, dan digantikan oleh Alfonso Cuaron. Meski begitu, sentuhan gila dari Columbus bisa dipraktekkan lagi oleh Cuaron, dan ia setidaknya mampu menciptakan Harry Potter: The Prisoner of Azkaban tetap memiliki atmosfer magis yang mewah, dan brilian.



Di bawah isyarat Cuaron juga, visi kisah film ini jauh lebih mumpuni, dan terarah ketika memberikan pertumbuhan ketiga abjad terutama, yaitu Harry, Ron, dan Hermione. Selain itu, skenario cerita yang masih ditulis oleh Steve Kloves menciptakan The Prisoner of Azkaban jauh lebih padat, dan cukup baik menawarkan pendekatan orisinal seperti dalam novel aslinya sendiri.



Visi dari Alfonso Cuaron Membuat Film Ini Memikat



Visi dari Alfonso Cuaron Membuat Film Ini Memikat


Meski Chris Columbus tidak menjadi sutradara lagi untuk film ini, namun dirinya masih terlibat dalam pembuatan film The Prisoner of Azkaban selaku produsernya bareng dengan David Heyman, dan Mark Radcliffe. Alfonso Cuaron pun melanjutkan proses kisah, yang telah berjalan di Harry Potter and the Chamber of Secrets dengan menyertakan tone yang lebih gelap, hingga kompleks pada film ini.



Cuaron juga cukup baik memperlihatkan visual gambar dengan penyeleksian warna yang sedikit berbeda di dua film sebelumnya. Film ini pada balasannya menyajikan plot yang agaknya suram serta rumit dikala kita mesti konsentrasi mencari tahu siapa sebetulnya Sirius Black, dan mengapa ia “disangka ” membunuh orang renta Harry.



Lalu, penyebutan “You-Know-Who” sebagai alias dari Lord Voldemort juga masih menjadi daya pikat untuk film ini. Meskipun sosoknya belum muncul, tetapi Cuaron memperlihatkan penggambarannya tetap menjadi misteri, yang membuat The Prisoner of Azkaban menjadi mencekam pada momen-momen tertentu, tergolong ketika nama “You-Know-Who” diucapkan oleh para huruf.



Cuaron juga di segi lain memperlihatkan pendekatan berbeda terhadap Harry, Ron, dan Hermione, yang telah beranjak akil balig cukup akal. Maka tidak aneh, ketika kita melihat konflik yang melibatkan Harry dengan Sirius, aspek emosional, dan rasa sensitfitasnya jauh terasa lebih berkesan. Ketiganya tampakmakin kompak dan solid di film ini, dan pemikiran yang dibawa oleh Cuaron pun sukses menciptakan perbedaan kasatmata yang mempunyai arti.



Masih Tetap Memuaskan



Masih Tetap Memuaskan


Daniel Radcliffe (Harry Potter), Emma Watson (Hermione Granger), dan Rupert Grint (Ron Weasley), sudah melebihi era kecil mereka di film The Prisoner of Azkaban. Sebagai cukup umur, ketiganya sukses membuat peran yang dimainkan menjadi huruf ikonik yang diidolakan oleh para penggemar. Untuk film ini, kita layaknya harus menunjukkan kredit yang Istimewa alasannya mereka tampi sangat menarik hati.



Meski mereka tampil sebagai aksara protagonist terutama, tetapi ketiganya juga bisa memuaskan saat beradegan dengan para pemain yang usianya jauh diatas mereka. Radcliffe selaku Harry Potter tetap menjadi sentra perhatian, dengan pemanis Watson yang elok menjadi Hermione, dan Grint tetap polos, dan lucu selaku Ron.



Lalu, para pemain remaja seperti Gary Oldman (Sirius Black), Robbie Coltrane (Rubeus Hagrid), Michael Gambon (Albus Dumbledore), Alan Rickman (Severus Snape), sampai David Thewlis (Remus Lupin) tampil tidak mengecewakan. Mereka semua adalah pemain drama berkualitas, dan rasanya tidak ada yang mampu dikeluhkan dikala mereka bermain dalam fantasi fiksi ini.



Kesimpulannya, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban adalah film memuaskan melalui aspek dongeng yang kian dinamis, dan tone warna yang lebih kelam. Film ini memang sudah lama dirilis, namun masih tetap berkesan sebagi suatu franchise film yang populer, dan laku anggun di seluruh dunia.



The Prisoner of Azkaban adalah jembatan perjalanan Harry Potter untuk menghadapi ancaman Voldemort di petualangan selanjutnya.



Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama