Review & Sinopsis Film Resident Evil: Vendetta (2017)


Resident Evil: Vendetta kembali memperlihatkan sosok Leon S. Kennedy sebagai salah satu abjad khususnya. Film animasi CGI ketiga Resident Evil ini juga menimbulkan huruf ikonik dan populer yang lain, yaitu Chris Redfield serta Rebecca Chambers. Ketiganya secara tidak eksklusif menjadi ujung tombak keseluruhan jalan kisah karena memiliki daya pikat yang sungguh tinggi bagi penggemar game Resident Evil.



Film ini sendiri memiliki latar waktu diantara insiden game Resident Evil 6 dan Resident Evil 7. Trailer perdana film Resident Evil: Vendetta pertama kali ditayangkan selama program Tokyo Game Show pada tanggal 17 September 2016, serentak dengan cuplikan video gres game Resident Evil 7, yang rilis di Januari 2017 silam.



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 2017

  • Genre: Animation, Horror, Action

  • Rumah Produksi: Marza Animation Planet

  • Sutradara: Takanori Tsujimoto

  • Pengisi Suara : Kevin Dorman, Matthew Mercer, Erin Cahill, John DeMita, Cristina Vee



Agen BSAA, Chris Redfield, sedang melacak keberadaan Glenn Arias, seorang dealer senjata biologis, dan mantan distributor CIA yang sedang dicari oleh Interpol dan FBI. Arias dimengerti saat ini ingin membalas dendam kepada Pemerintah Amerika Serikat karena telah membunuh keluarganya dalam seranggan drone di program pernikahannya.



Chris bersama dengan pasukan BSAA menyusup ke suatu mansion di Meksiko. Di mansion tersebut, mereka berusaha menyelamatkan seorang sumber berjulukan Cathy White, yang mengetahui lokasi Arias. Akan tetapi, mansion dipenuhi dengan zombie, dan ialah jebakan yang telah dibuat oleh Arias untuk menyergap mereka.



Dalam serangan tak terduga itu, Chris yaitu satu-satunya yang selamat, namun beliau kesulitan untuk menyelamatkan diri. Arias kemudian timbul untuk melawan Chris, dan dia berhasil mengalahkannya dengan sungguh cepat. Arias bersama dengan rekan-rekannya, Maria dan Diego Gomez lalu pergi dari mansion. BSAA berikutnya berhasil menyelamatkan Chris dengan membunuh semua zombie yang tersisa.



Di daerah yang lain, Profesor Rebecca Chambers, mantan anggota unit STARS yang selamat dari kejadian Mansion Raccon City, mempelajari virus gres yang disebut sebagai "Virus Animality" alias A-Virus. Dalam penelitiannya itu, ia berhasil mengidentifikasi tiga bagian A-Virus, yang berisikan virus dasar, virus pemicu, dan vaksin.



Saat tengah melanjutkan penelitiannya, Maria menyerang laboratorium kawasan Rebecca berada dengan melepaskan A-Virus melalui bentuk gas. Para ilmuwan yang lain secara cepat bermetamorfosis zombie, tetapi Rebecca bisa membuat vaksin untuk membuat dirinya menjadi kebal. Di dikala itu juga, Chris bersama pasukannya berhasil masuk ke dalam laboratorium untuk menyelamatkan Rebecca.





Setelah berada di tempat yang aman, Rebecca lalu mengatakan kepadanya bila A-Virus mempunyai koneksi ke benalu Las Plagas, yang ditemukan oleh Leon saat misinya di Spanyol bertahun-tahun silam. Keduanya kemudian bergegas pergi menemui Leon yang sedang berada di Kota Colorado.



Pertemuan Chris dengan Leon tidak berjalan baik. Leon sendiri masih enggan menolong Chris dan BSAA sebab sedang diliputi rasa bersalah dalam misinya sementara waktu kemudian. Saat terjadi perdebatan, Maria dan Diego muncul dan menyerang ketiganya, serta berhasil menculik Rebecca.



Leon pada karenanya baiklah untuk menolong menyelesaikan misi Chris dan BSAA, serta menyelamatkan Rebecca dari tangan Arias. Keduanya merencanakan operasi evakuasi, dan mengetahui kalau Arias akan membuatkan A-Virus di Kota New York untuk menciptakan seisi warganya berkembang menjadi zombie.



Lebih Kental dengan Aspek Action





Resident Evil: Vendetta menampilkan gugusan sekuens agresi yang cukup intens. Film animasi ini benar-benar lepas dari rancangan orisinal Resident Evil klasik, dimana tema survival horror terasa sangat kentara. Meskipun begitu, dalam adegan pembukaannya, film ini berhasil menghadirkan atmosfer horror khas Resident Evil. Bagian tersebut ialah momen yang sungguh jarang timbul di dua film animasi sebelumnya.



Di menit-menit permulaan, kita bakal melihat Chris bareng dengan pasukan BSAA berjuang hidup dan mati di suatu mansion misterius berisikan zombie-zombie yang kelaparan. Momentum pembuka tersebut perlu dipuji secara patut sebab mampu menggiring kita untuk terus mengikuti jalan cerita selanjutnya. Apalagi, Chris Redfield dengan BSAA menjadi sorotan utama dalam sekuens permulaan yang dihidangkan itu.



Tapi, sesudah sekuens kisah itu selsai, adegan berikutnya beralih perlahan-lahan menuju gugusan aksi yang mencengangkan. Paruh pertama horor tersebut dengan segera digantikan oleh atmosfer meledak-ledak layaknya film-film action, yang sarat dengan adegan baku tembak. Semuanya terjalin cukup spektakuler alasannya didukung oleh visual animasi CGI yang makin bagus dan memanjakan mata.



Chris dan Leon masing-masing memainkan karakternya secara baik. Keduanya tampil lebih sangar dibandingkan apa yang diperlihatkan pada versi gamenya. Chris mirip umumtampil dengan perlengkapan taktikal militer miliknya, dan dia tampakmenguasai medan pertempuran dikala mesti menembaki satu persatu kepala Zombie.



Sementara itu, Leon jauh tampaklebih stylist dengan rambut belah pinggir ciri khasnya. Adegan saat dirinya beraksi naik sepeda motor sembari menyingkir dari kejaran Cerberus (anjing zombie) memang terlihat terlalu berlebihan. Namun, adegan tersebut tetap seru untuk dicicipi, dan menawarkan ketangkasan Leon yang kian teruji sebagai agen federal Amerika Serikat.



Premis Cerita yang Kurang Kuat





Meskipun cukup baik dalam menunjukkan sekuens action yang spektakuler, Resident Evil: Vendetta disayangkan memiliki plot cerita yang cenderung lemah. Film animasi ini tidak terlampau Istimewa dalam mendatangkan sesuatu yang gres dan segar. Resident Evil: Vendetta hanya memperlihatkan abjad terkenal yang lain seperti Chris dan Rebecca, serta Glenn Arias lewat A-Virus selaku bahaya yang berbahaya.



Selebihnya, film ini masih mengadopsi rancangan yang serupa mirip di dua film sebelumnya, dimana para protagonis mampu mengalahkan lawan-lawannya secara mudah. Glenn Arias, yang digadang-gadang, selaku lawan tangguh, tidak terlampau memberikan ancaman memiliki arti terhadap Leon, dan Chris. Ujung-ujungnya, Arias yang telah menjadi monster Tyrant pun mampu dikalahkan oleh keduanya dengan optimal.



Leon dan Chris rasanya digambarkan terlalu overpower, baik dikala berhadapan dengan zombie-zombie maupun Arias. Padahal, Arias sendiri sudah cukup memiliki pesonanya sebagai sosok villain yang prospektif mirip Albert Wesker. Ia sukses digambarkan lewat aura yang berbahaya dengan segala sikap licik, dan jahatnya. Tapi sayangnya, aksara villain tersebut mesti mati dengan cara yang telah mampu ditebak.



Selain itu juga, alur cerita Resident Evil: Vendetta nampaknya terlalu monoton. Motif balas dendam Arias memang cukup besar lengan berkuasa terhadap Pemerintah Amerika Serikat. Tapi, ketika ia menculik Rebecca alasannya adalah alasanya mirip dengan mantan istrinya, yang sudah meninggal, premis ceritanya jadi terasa kurang menawan lagi. Selama 97 menit, Resident Evil: Vendetta masih kurang greget tidak seperti Resident Evil: Damnation.



Sajian Fans Service yang Menghibur





Terlepas dari unsur ceritanya yang kurang optimal, Resident Evil: Vendetta harus diakui tetap menjadi tontonan seru, dan menggembirakan, baik bagi para penggemar veteran Resident Evil maupun yang bukan. Film animasi ini juga masih memiliki nilai plus sebab akibatnya mampu mempertemukan Chris dan Leon dalam satu layar bersama.



Resident Evil: Vendetta juga tampaknya berusaha mencoba untuk memberikan hidangan service terhadap para penggemar lewat cara nostalgia. Hal itu pun diperlihatkan dengan adanya huruf Rebecca Chamber, yang pertama kali timbul di Resident Evil 0. Rebecca memang sosok ikonik yang sedikit terlupakan, alasannya sejak di game Resident Evil 0 dan 1, dia tidak timbul lagi di semua franchise Resident Evil lainnya.



Jika harus ketimbang Resident Evil: Damnation (2012), sekuel ketiga ini terasa jauh lebih unggul dalam hal sekuens action yang ditampilkan sepanjang film berjalan. Tapi, Damnation masih lebih baik untuk urusan premis ceritanya karena disusun cukup solid, dan rapih.



Secara keseluruhan, Resident Evil: Vendetta merupakan film animasi CGI yang cukup spektakuler, layaknya film blockbuster Hollywood. Film ini mampu membawa kita nostalgia kembali dalam dunia Resident Evil klasik lewat kemunculan Leon, Chris, dan Rebecca, sampai tetap menampilkan rujukan ke dalam dunia gamenya sendiri mirip kejadian parasit Las Plagas, yang terjadi di Resident Evil 4.







Resident Evil: Vendetta






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama