Sinopsis & Review The Crazies (2010), Virus Yang Bikin Asing!


Mata insan memiliki kemampuan terbatas untuk melihat suatu objek. Objek yang jauh atau ukurannya kecil merupakan acuan betapa terbatasnya indera penglihatan itu. Untuk mampu melihat objek-objek tersebut diharapkan alat bantu. Sebut saja teleskop untuk melihat objek yang jauh sementara untuk menyaksikan objek kecil memerlukan mikroskop.



Virus ialah objek kecil yang wujudnya nggak tampakoleh mata tapi punya dampak besar. Dengan penyebaran yang merepotkan dikendalikan, menjadikannya salah satu lawan bagi insan. Seperti virus yang menyerang sebuah kota di film The Crazies. Virus ini menciptakan warganya bermetamorfosis menakutkan. Kira-kira semengerikan apa sih? Simak dahulu sinopsis dan review filmnya!



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 2010

  • Genre: Science Fiction, Horror

  • Produksi: Overture Films, Participant Media

  • Sutradara: Breck Eisner

  • Pemain: Timothy Olyphant, Radha Mitchell, Joe Anderson, Danielle Panabaker



Ogden Marsh yakni suatu kota kecil yang terletak di Iowa, Amerika Serikat. Populasi di kota nggak terlampau banyak, lebih banyak didominasi orangnya bekerja sebagai petani. Penduduk kota ini saling mengenal satu sama lain, angka kriminalitas yang rendah mengakibatkan kota ini begitu hening bagi masyarakatuntuk kehidupan sehari-sehari.



David Dutton, seorang sheriff muda di Ogden Marsh dikejutkan oleh laporan tentang peristiwa-insiden aneh. Ada laki-laki yang tiba menenteng shotgun ke sebuah pertandingan baseball. Ada juga pria lain yang mengurung anak dan istrinya di dalam lemari lalu memperabukan habis rumah beserta isinya. Dua orang tersebut dikenal sebagai orang-orang yang nggak bertindak gila.



David terpaksa menghabisi mereka berdua supaya kotanya tentram kembali. David mulai mencari tahu mengapa dua warga bertingkah ajaib. Dia dibantu oleh Judy, istrinya, yang berprofesi sebagai dokter. Nggak usang, ada laporan dari sekelompok pemburu yang memperoleh mayit dengan peralatan seperti penerjun payung.



David mengunjungi lokasi yang terletak di tengah hutan bareng Russel. Mereka mendapatkan bangkai pesawat militer di sungai. David merasa asing alasannya adalah nggak ada laporan atau rilisan resmi dari pihak militer mengenai kecelakaan tersebut. Jatuhnya pesawat bukan sesuatu yang sepele, nggak mungkin jikalau peristiwa mirip ini diabaikan begitu saja.



Kejadian-insiden ajaib itu mulai disusun oleh David. Dia berasumsi bahwa pesawat itu membawa zat yang menciptakan air sungai tercemar dan dikonsumsi oleh warga. Sehingga para warga mulai bertingkah jauh lebih agresif. Nggak lama kemudian, komunikasi di Ogden Marsh terputus dan sekelompok prajurit mulai memasuki kota yang dulunya damai tersebut.



Para serdadu memakai suatu sekolah selaku markas. Mereka mulai memeriksa suhu badan penduduk dan mulai melaksanakan evakuasi. David dibolehkan masuk ke karantina karena suhu tubuhnya wajar sementara Judy dilarang masuk sebab suhu tubuhnya di atas rata-rata. Sementara itu, orang-orang yang terinfeksi mulai membuat kekacauan dengan menghancurkan pagar pembatas.





David dan Russell, sukses melarikan Judy dan asistennya, Becca, dari karantina. Penduduk yang terinfeksi kian banyak dan mulai bertindak garang, para serdadu mulai bertindak sama agresifnya. Selain itu, tentara juga mulai mempertahankan perbatasan dan tempat-daerah yang potensial dijadikan persembunyian orang-orang yang terinfeksi. Mereka yang terinfeksi akan langsung dibasmi.



David, Judy, Russell dan Becca mencari cara semoga mampu keluar dari Odgen Marsh. Mereka sukses mengambil suatu kendaraan beroda empat. Upaya mereka tertangkap tangan oleh pasukan tentara. Mereka menggunakan helikopter untuk mengincar David dan rekan-rekannya. Mobil terpaksa masuk ke sebuah tempat cuci kendaraan beroda empat supaya lolos dari pantauan helikopter. Naas, Becca harus tewas diserang oleh orang yang terinfeksi.



David, Judy dan Russell melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Mereka berhasil mengalahkan seorang anggota prajurit. Pria itu bilang bila pesawat militer yang hancur itu menenteng prototipe dan senjata biologis bernama Trixie, virus yang menyebar melalui air. Air yang terkotori itu dikonsumsi penduduk, membuat mereka terinfeksi dan bertindak garang.



Russell mulai berperilaku gila dengan menembak serdadu itu. David menyadari bahwa Russell mungkin terinfeksi meski belum memberikan gejala sepenuhnya. Mereka lalu pergi menuju perbatasan yang dijaga ketat. Sementara itu, para prajurit mulai menembaki orang-orang. Apakah yang akan David kerjakan pada Russell? Akankah mereka selamat?



Remake dari Film George A. Romero





The Crazies yang dirilis pada tahun 2010 ialah remake dari film buatan bapak zombie modern, George A. Romero yang dirilis pada tahun 1973. Sutradara dari versi 2010, Breck Eisner, mempertahankan plot utama tentang penyebaran virus di Ogden Marsh. Bahkan dari segi cerita, hanya sebagian kecil yang ditambahkan sehingga rasa film aslinya masih ada.



Salah satu perubahan yang paling signifikan di film model 2010 yakni bagaimana para serdadu sama sekali nggak diperlihatkan sisi kebaikannya. Berbeda dengan versi Romero yang cukup memberi penggambaran baik pada anggota militer yang menduduki Ogden Marsh. Di film ini, para prajurit akan mengevakuasi yang belum terinfeksi tapi ujungnya mereka dihukum juga.



Untuk permasalahan performa para aksara, film model Eisner menjaga yang dibangun Romero. Karakter yang terinfeksi virus nggak digambarkan sebagai zombie, melainkan orang biasa. Mereka nggak digambarkan haus akan darah atau ingin mengkonsumsi insan, melainkan agresifitasnya berkembangyang nggak segan-segan untuk membunuh.



Baca juga: Inilah 10 Film Terbaik wacana Wabah Virus Mematikan



Unsur Sci-Fi dan Horror yang Solid





The Crazies terasa Istimewa selaku film horror alasannya adalah plotnya yang solid dibangun dengan bagian sci-fi. Penyebaran virus melalui air terkotori yang disantap warga merupakan sesuatu yang believable. Terlebih diungkap juga bagaimana air itu terkotori ialah sebab pesawat militer yang menjinjing senjata biologis jatuh di Ogden Marsh.



Unsur horror yang ditampilkan di film ini bahu-membahu nggak memberi sesuatu yang baru. Mahluk terinfeksi yang bermetamorfosis kasar menjadi salah satu antagonis. Alhasil tema survivor diusung dengan menampilkan David, Judy, Russell dan Becca. Para abjad pun diberi penggambaran yang tepat tanpa membuat keputusan konyol demi menciptakan dongeng lebih seru.



Mahluk yang terinfeksi bukan satu-satunya yang harus dihadapi David dan mitra-kawannya. Mereka juga harus menghadapi para prajurit yang bermaksud membinasakan seluruh masyarakatdemi menutupi kesalahan mereka. Upaya David dan kawan-kawannya kabur dari yang terinfeksi sekaligus prajurit yang ingin menghabisi mereka membuat ketegangannya jadi berlipat ganda.



Adegan-Adegan Gore





Salah satu ciri khas dari film karya Romero ialah adegan-adegan berdarah yang ditampilkan. Eisner melaksanakan keputusan sempurna dengan nggak menghilangkan ciri khas tersebut dalam The Crazies versinya. Banyak adegan-adegan gore yang ditampilkan dengan cukup brutal dengan percikan darah. Adegan-adegan itu relatif berada di level menengah.



Adegan di pertandingan baseball menjadi pembuka adegan gore yang ditampilkan. Cara sadis untuk menghabisi orang yang terinfeksi dan trauma yang menyertai peristiwa itu ditampilkan dengan cukup baik. Ada pula serangan orang terinfeksi di daerah pencucian kendaraan beroda empat, kawasan nggak umumuntuk suatu adegan gore.



Sebagai suatu film remake, The Crazies berhasil mengemas dongeng yang membuat puas. Nggak mengubah banyak hal di model aslinya dan menambahkan sedikit bumbu agar cerita lebih seru. Meski formula yang digunakan cukup klise, namun film ini menyuguhkan cerita solid dengan ketegangan yang intens. Apa kau suka film ini? Ayo bagikan ulasanmu di kolom komentar, teman-teman.







The Crazies






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama