Sinopsis & Review Memento, Pecahkan Misteri Dengan Kenangan


Peristiwa yang kita dengar atau saksikan akan tersimpan di dalam kenangan yang berada di otak. Tanpa disadari, sepanjang hidup kita sudah banyak merekam peristiwa yang menunjukkan kemampuan otak dalam menyimpan memori. Walau begitu, nggak semua memori bisa dikenang dalam rentang waktu yang usang. Ada banyak faktor yang menciptakan kita melewatkan beberapa hal.



Ingatan mempunyai tugas vital dalam mengenang insiden yang sudah terjadi. Terkadang untuk mengingat secara keseluruhan membutuhkan upaya extra . Di film Memento, ada insiden besar yang harus dikenang untuk memecahkan misteri. Sayangnya orang yang menjajal melakukannya bermasalah dengan ingatannya. Seperti apa sinopsis dan review film Memento? Langsung simak, yuk!



Sinopsis






  • Tahun Rilis: 2000

  • Genre: Psychological Thriller

  • Produksi: Summit Entertainment, Team Todd

  • Sutradara: Christopher Nolan

  • Pemain: Guy Pearce, Carrie-Anne Moss, Joe Pantoliano, Stephen Tobolowsky



Leonard Shelby, seorang investigator asuransi berada di kamar suatu motel. Dia berbicara sendirian. Dia menderita anterograde amnesia, sebuah gejala yang membuatnya amnesia ketika merekam peristiwa gres. Ketika memori merekam insiden baru, maka sebagian memori sebelumnya mampu hilang secara keseluruhan atau sebagian. Sementara memori sebelum insiden, masih tersimpan.



Leonard menderita anterograde amnesia setelah kepalanya dihantam oleh dua orang. Dua orang itu juga memperkosa dan membunuh istrinya, Catherine, dengan cara dicekik. Tapi menurutnya, dia sukses membunuh salah satu sementara satu lainnya berhasil melarikan diri. Dia melapor pada polisi tapi ditolak sebab dari pengusutan cuma ada satu orang pelaku.



Leonard bersikeras bahwa ada pelaku lain dalam peristiwa pelecehan seksual dan pembunuhan istrinya. Dia mencoba mengenang-ngingat nama pelaku tersebut. Dia ingat bahwa pelaku bernama di antara John G. dan James G. Dia kemudian mencoba menghimpun detail dengan melihat catatan, foto dan tato. Setiap ada kemajuan pemeriksaan, dia perlu menuliskannya di sebuah tempat biar nggak hilang begitu saja.



Leonard menghubungi Sammy Jankis, teman kantornya dulu yang juga mempunyai anterograde amnesia. Sammy menyatakan bahwa dia telah mengikuti tes perihal kesanggupan ingatannya. Hasilnya yakni beliau nggak mampu mengenang sesuatu walau dia berusaha keras untuk mengingat peristiwa yang menurutnya penting untuk diingat.



Sammy pernah diminta sang istri yang menderita diabetes, untuk menyuntikkan insulin. Karena sering lupa pada langkah-langkah yang telah dijalankan, Sammy menyuntikkan insulin terus-menerus. Akibatnya, sang istri meninggal alasannya overdosis. Merasa kondisinya lebih baik dari Sammy, Leonard menolak klaim asuransi yang bisa diambil.





Leonard mencoba menghimpun ingatannya. Kali ini pada waktu dia mencatat nomor plat kendaraan beroda empat John G. dengan cara merajah tubuhnya sendiri. Selain itu, beliau juga menemukan suatu catatan di kemejanya. Dia pun menemui Natalie, seorang bartender yang malah menghalau Leonard. Alasannya adalah Leonard memakai busana milik pacar dari Natalie, Jimmy Grantz.



Leonard mengingat-ngingat orang yang bisa membantunya. Dia pun bertemu dengan Teddy dan Dodd. Mereka berdua mengingatkan Leonard supaya nggak yakin pada Natalie. Leonard lalu mendapatkan sebuah foto dengan suatu goresan pena. Tulisan itu berbunyi bahwa ia nggak boleh mempercayai Teddy.



Natalie mengubungi Leonard setelah mendapat identitas nomor plat mobil yang diberikan Leonard. Natalie mengungkapkan bahwa kendaraan beroda empat itu dimiliki oleh John Edward Gamell, nama asli dari Teddy. Jadi apakah Teddy ialah orang yang memperkosa dan menghabisi istri Leonard? Ataukah ada orang lain yang bermain-main dengan anggapan Leonard?



Penggunaan Alur Non-Linear





Ketika film-film lain memancing penonton untuk berpikir apa yang mau terjadi berikutnya, Memento karya Nolan malah sebaliknya. Film ini lebih memancing penonton untuk berpikir apa yang terjadi sebelumnya. Hal itu dikarenakan dalam filmnya ini, Nolan menggunakan alur non-linear atau maju-mundur.



Di awal film, kita akan diperlihatkan suatu foto yang memperlihatkan seseorang telah mati. Kemudian kisah mundur ke waktu insiden di foto belum terjadi. Warna hitam-putih di awal pun perlahan-lahan berganti menjadi berwarna selaku pertanda bahwa film telah memasuki masa sekarang. Sementara warna hitam-putih menunjukkan kala kemudian.



Selanjutnya, film akan bergerak dengan kisah yang melompat-lompat. Semuanya dikerjakan dengan cara yang nggak terstruktur. Hal itu dijalankan sebagai citra dari ingatan Leonard yang mencoba menyatukan detail-detail yang pernah beliau saksikan. Makanya, nggak perlu heran jikalau pergantian linimasa di film ini bisa begitu datang-datang.



Penggunaan alur non-linear bisa menyulitkan penonton untuk mengikuti dongeng. Masalahnya adalah rincian di satu bab gres mampu memiliki kegunaan di adegan selanjutnya. Menariknya, kita nggak tahu kapan bagian itu akan melengkapi keping-keping adegan alasannya nggak mampu ditebak. Alhasil, banyak penonton film ini yang perlu mengulang-ulang supaya bisa mengerti petunjuk-petunjuk yang ada.



Minim Karakter





Memento berdurasi selama satu jam 54 menit. Dengan dongeng yang mampu membingungkan, film ini memberi sedikit kemudahan dengan cuma menambahkan 11 abjad. Untuk ukuran film dengan durasi hampir dua jam, jumlah itu terhitung sedikit. Apalagi yang menjadi karakter utama simpel hanyalah Leonard, Natalie, Teddy dan Dodd.



Keuntungan dari minimnya jumlah abjad adalah dengan penggambaran yang tepat, kita mampu mengingat satu per satu dengan baik. Film ini bisa mempergunakan minimnya karakter yang berperan menjadi teka-teki yang mempesona, sebab nama aksara bisa berganti. Perubahan itu dikarenakan adanya orang yang merangkai rencana jahat serta memanipulasi kejadian pelecehan seksual dan pembunuhan istri dari Leonard.



Fondasi Cerita yang Solid





Waktu menonton film ini, kita harus memperhatikan bagaimana Leonard menghimpun rincian-detail ingatannya. Agar mampu membantunya mengenang, beliau menuliskan peristiwa dalam sebuah catatan, mengambil foto dan menuliskannya melalui tato ke tubuhnya sendiri. Sayangnya, semua isyarat yang berusaha beliau kumpulkan, nggak begitu saja menuntaskan problem.



Penggunaan flashback, dialog, tokoh yang sulit ditebak sampai sosok protagonis yang abu-debu digambarkan secara terang di film neo-noir ini. Kepingan ingatan dan isyarat yang dikumpulkan Leonard nggak bikin jalan kisah jadi gampang ditebak. Christopher Nolan, sutradara yang juga menulis naskah film ini, menyembunyikan penyelesaiannya di kawasan yang nggak terduga.



Menuju pertengahan film, muncul tiga sosok Natalie, Dodd dan Teddy. Di satu segi, mereka mirip orang-orang yang akan menolong Leonard. Tapi di sisi lain, ada rahasia lain yang mereka sembunyikan. Sosok Jimmy G yang dicari Leonard pun mengerucut pada aksara-karakter yang disebutkan. Setiap aksara timbul dengan latar belakang yang solid.



Sepanjang film, kita akan dibentuk bertanya-tanya apa yang dialami oleh Leonard. Kemudian mempertanyakan siapa sebetulnya Jimmy G. Ada twist yang benar-benar di luar tebakan di film ini dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuat. Bukan hanya penyelesaian problem yang dialami Leonard, tapi juga motif yang melatarbelakanginya.



Memento yaitu film yang membutuhkan konsentrasi tinggi ketika menontonnya. Ada banyak adegan serta isyarat yang tersebar mirip puzzle di tempat-tempat yang acak. Untuk ukuran film-film bikinan Nolan, Memento bisa dibilang ialah cetak birunya. Suka film mirip ini? Ayo bagikan pendapatmu di kolom komentar, sobat-sobat!







Memento






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

8.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama