Versi Valuasi Kripto Yang Tidak Sempurna Bisa Membahayakan Industri

cara valuasi kripto


 


Michael Casey, salah satu pendiri Network Effects Media, penasihat senior untuk Digital Currency Initiative MIT, dan orang dalam industri crypto usang, menyampaikan akhir pekan kemudian saat wawancara dengan Cheddar bahwa melaksanakan valuasi aset digital menempatkan seluruh industri kripto dalam ancaman.


Baca Juga : Berbagai Cara Melakukan Valuasi atau Penilaian Aset Kripto


Menurutnya, versi valuasi yang digunakan di market cryptocurrency adalah “bodoh.”


Ketika diminta untuk menguraikan, Casey menerangkan bahwa penciptaan cryptocurrency dan teknologi blockchain secara khusus dimaksudkan untuk menjauh dari entitas pihak ketiga yang terpusat.


Namun, cara aset ini divaluasi menggunakan cara-cara seperti valuasi pasar tradisional, yang mampu mengacaukan revolusi cryptocurrency bila terus berlanjut.


Satu pengamatan jitu dari Casey yakni bahwa berdasarkan cara cryptocurrency divaluasi dalam mata uang fiat, sebagian besar peserta di pasar cryptocurrency hari ini juga mencari jalan keluar (exit) ke fiat.


Untuk investor mirip itu, cryptocurrency tidak ada keterkaitannya dengan menahan (hodl) kripto mereka dalam jangka panjang, namun lebih ke mendapatkan keuntungan cepat dan meng-konversinya kembali ke mata duit fiat.


Menurut Casey, suasana seperti ini telah gagal menyelaraskan fungsi blockchain dan cryptocurrency alasannya investor cuma mencari laba cepat, tidak berupaya mendapatkan cara yang lebih baik untuk menghilangkan ketergantungan pada kekuatan tradisional yang bersifat centralized.


Untuk lebih menekankan lagi, dalam sebuah wawancara baru-gres ini di CNBC, CEO Bitpay, Stephen Pair, menyampaikan bahwa sebagian besar dari harga Bitcoin saat ini hanya alasannya adalah spekulasi, dan tidak mempunyai hubungan dengan penggunaan cryptocurrency dunia faktual yang sesungguhnya.


Apakah Network Value Sama dengan Fair Value?


Sayangnya Casey tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana pengguna mesti memvaluasi aset digital, namun ada banyak orang lain di industri yang mengatakan tentang duduk perkara ini.


Salah satu sistem valuasi yang lebih populer ialah metode Network Value. Di banyak sekali golongan, Network Value dipakai untuk menentukan seberapa fair value (value bergotong-royong) dari Bitcoin dan altcoin yang lain.


Tom Lee dari Fundsrat Global Advisors yaitu salah satu pendukungnya.


Dia baru-baru ini mengatakan terhadap kliennya bahwa Bitcoin mampu dibilang undervalue di harga $ 13.800 hingga $ 14.800.


harga bitcoin dan kripto


Dia mendasarkan sasaran harga utamanya pada jumlah alamat dompet BTC aktif dan berapa banyak BTC yang ditransfer. Dia juga memperhitungkan faktor mutu bitcoin yang borderless, immutable (tidak mampu diubah) dan censorship resistance (tahan sensor) serta karakteristik bitcoin yang tahan deflasi sebab jumlahnya yang terbatas.


Bukan hanya Lee yang berbicara wacana Network Value.


Baru-gres ini Anthony Pompliano menyebutkan selama wawancara di CNN bahwa walaupun harga kripto dan bitcoin turun tahun ini, network di belakang Bitcoin tumbuh:


Jaringan Bitcoin sekitar $ 4,6 miliar pada akhir ini, dan kapitalisasi market ialah $ 74 miliar. Itu sangat seperti dengan Mastercard yang menghasilkan sekitar $ 11 miliar transaksi dan bervaluasi sekitar $ 180 miliar. Jadi dari sudut pandang value, itu ada di sana setara dengan Mastercard.


Dia melanjutkan dengan mengatakan:


Bitcoin yaitu lapisan settlement transaksi paling kondusif di dunia, jadi itu harus bernilai sesuatu.


Konfirmasi lebih lanjut dari mendasar cryptocurrency solid datang dari Joseph Lubin, co-founder Ethereum dan pendiri ConsenSys, Oktober kemudian di CNBC.


Selama wawancara di segmen CNBC “First On”, Lubin terang bahwa walaupun “bust” dalam harga cryptocurrency tahun ini, mendasar cryptocurrency tetap “booming.”


Dia menawarkan bahwa ekosistem blockchain sekuat yang pernah ada, dan bahwa turunnya minat spekulatif pada cryptocurrency tidak memiliki pengaruh negatif pada orang yang betul-betul percaya pada teknologi revolusioner.


Era Sebelum Benjamin Graham


Ari Paul, Partner Blocktower Capital menyebutkan bahwa cara valuasi cryptocurrency saat ini sungguh mirip dengan suasana pre-Benjamin Graham atau abad di mana nyaris tidak ada orang yang memahami bagaimana melaksanakan valuasi.


Situasi saat ini ialah belum adanya konsensus atau janji sesama expert terkait valuasi kripto.


“Cryptocurrency” sendiri memiliki berbagai definisi yang bisa menciptakan orang yang membacanya menjadi misleading. Berbagai aset kripto yang berbeda juga mempunyai economic model yang sama sekali berbeda.


Beberapa jenis crypto mempunyai kemiripan dengan equity (saham), beberapa lainnya mirip dengan currency atau mata duit, kemudian yang lainnya lebih seperti komoditas. Masing-masing memiliki underlying economics yang sungguh berbeda.


Misalnya, ada kripto yang terkoneksi dengan for profit company, misalnya secara indirect lewat contract atau mempunyai suatu hak ke dalam cash flownya. Misalnya Binance yakni suatu exchange kripto yang mempunyai Binance Coin (BNB). Binance menggunakan pemasukan dari trading yang terjadi di dalam exchangenya untuk melaksanakan buyback BNB – persis mirip buyback saham. Coin ini tidak bisa dibilang mempunyai hak sebagai equity (saham) namun kita mampu melakukan model valuasi Discounted Cash Flow untuk aset kripto seperti ini.


Tetapi kripto lain mirip Bitcoin tidak memiliki cashflow sama sekali, lebih mirip dengan emas.


Perbedaan ini membuat aset kripto menjadi tidak mudah untuk dijalankan valuasi terhadapnya.


 


 


 


Mengenal Teknologi Blockchain Sebagai P2P Decentralized Network



 


 



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama