Apa itu Vtube?
Vtube yaitu platform besutan Future View Tech yang tengah ramai dibahas sebab disebut-sebut bisa memperlihatkan penghasilan untuk para membernya.
Terus dari mana Vtube bisa menghasilkan uang untuk para membernya?
Konsep Vtube itu sendiri ialah mengajak penggunanya untuk mengejar-ngejar view point (VP) yang dijanjikan mampu cair menjadi duit tunai. Nah, ada dua cara untuk dapat VP: Nonton iklan yang ada di aplikasi atau mencari member baru.
Pengguna yang menonton iklan akan mendapatkan 0,6 VP. Namun, jumlah iklan yang mampu ditonton terbatas sesuai dengan misi yang tersedia. Masalahnya, jumlah iklan yang ditonton itu terbatas sesuai misi yang tersedia.
Dari sini, Vtube menawarkan dua misi: Misi gratisan dan misi berbayar.
Misi gratisan cuma berlaku selama 40 hari. Jika ingin menerima misi lagi, pengguna mesti bayar minimal 10 VP atau sekitar Rp 140.000.
Untuk mampu beli banyak misi, penggunanya harus memiliki banyak VP. Nah selain nonton iklan, ada cara lain untuk mendapatkan VP yaitu dengan mengajak orang bergabung (referral).
Jika pengguna Vtube mampu mendapatkan satu anggota baru, maka ia dapat 0,015 VP per anggota. Pengguna itu juga mampu jatah 0,3 VP per anggota jikalau anggota barunya menonton iklan.
Selain itu, pengguna Vtube juga dituntut untuk memaksimalkan level akunnya biar mencapai level yang tertinggi. Tujuannya yaitu agar biaya penarikan tunai bisa lebih murah.
Cara untuk mampu naik level lebih singkat yakni mengajak anggota baru sebanyak-banyaknya sehingga sasaran VP untuk naik level bisa tercapai.
Dari sini, bisa terlihat kalau model perputaran duit Vtube berasal dari jumlah anggota gres yang terus mendaftar. Karena kalau pengguna tidak mencari anggota baru, dia bakal kesulitan memajukan jumlah VP-nya.
Di sisi lain, Satgas Waspada Investasi sudah memasukkan Vtube sebagai daftar entitas yang dihentikan operasinya pada Juni 2020 tahun kemudian.
Menurut Satgas Waspada Investasi, Vtube dinilai sebagai Investasi duit tanpa izin yang memberikan laba Rp 200.000 – Rp 70 juta hanya dengan mengklik iklan.
Kendati banyak mendapatkan perayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun satgas berhati-hati investasi. Namun sampai saat ini, belum ada laporan resmi kerugian dari penduduk .
Akan namun, Ketua Satgas Waspada Investasi dan pihak OJK sudah memberi perayaan terhadap penduduk adanya prasangka penipuan yang berpotensi merugikan penduduk .
“Masyarakat diminta tidak ikut acara Vtube sebab tidak ada izin, dan diduga penipuan. Jangan hingga rugi dan uangnya hilang” ucap Tongam L. Tobing, ketua Satgas Waspada Investasi (kmps/dh)
Sumber stt.ac.id