Google Classroom: Kelas Online Praktis Dan Ekonomis

Salah satu hal yang dikeluhkan terkait dunia pembelajaran ialah biaya yang mahal dan system belajarnya yang ribet. Sehingga kadang kala banyak orang yang mempunyai semangat belajar tinggi jadinya mesti gigit jari alasannya tak bisa untuk membayar biayanya. Atau mampu juga karena secara finansial bisa mengeluarkan uang, namun tidak mampu mengikuti teknis pembelajarannya. Misalnya terkendala jarak, tidak memiliki perangkat atau media belajar, dan lain sebagainya. Sebagai penyelenggara pendidikan sendiri kadang juga mengeluhkan biaya operasional yang tidak murah. Nah, datangnya Google Classroom seolah menjadi penyelesaian bagi peliknya problem dunia pendidikan ketika ini.


Gambar: pexels.com

Tentu saja lingkup pendidikan yang dibahas dalam hal ini bukan cuma sekolah-sekolah atau kampus yang sifatnya formal saja, melainkan juga kelas-kelas keahlian yang diadakan oleh individu maupun forum secara independen. Jika lembaga-lembaga pendidikan tersebut tidak secepatnya berbenah, mampu jadi akan jauh tertinggal dengan lainnya. Apalagi kalau melihat cepatnya laju kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dikala ini.


Di media social sering kita dapatkan isu-info pelatihan online ihwal berbagai hal. Tentang kemampuan pemasaran internet, rancangan grafis, blogging, maupun pelatihan online tentang keterampilan menulis. Sebagian besar pelatihan online tersebut dilaksanakan lewat grup di media social facebook, WhatsApp, Telegram, dan media social lain. Jarang sekali yang mempergunakan Google Classroom.


Padahal kalau dilihat dari sisi fitur yang disediakan, terang Google Classroom memiliki keunggulan. Karena memang dari permulaan Google Classroom dirancang untuk acara pembelajaran. Berbeda dengan fitur grup di media social seperti facebook, WhatsApp, dan lain sebagainya.


Kelebihan Google Classroom Dibanding Media Sosial Lainnya


Memang belum ada penelitian yang membandingkan antara output hasil pembelajaran memakai media Google Classroom dengan grup media social lainnya. Namun, selama aku terlibat selaku peserta dan berulang kali mengadakan pelatihan online menggunakan beberapa media social merasa masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.


Baca juga: Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Dalam Menentukan Targetting Keyword/ Kata Kunci di Google Ads


Dari segi administrasi kelas, Google Classroom lebih rapi dibanding media social lain. Di Google Classroom ada menu ‘Classwork’ yang hendak mengelompokkan file unggahan menjadi dua: file Materi dan file Tugas. Ketika hidangan ini diklik, maka kita akan disajikan daftar bahan dan daftar peran yang ada di kelas. Uniknya daftar ini bisa berisikan beberapa file yang dikelompokkan dalam satu atau beberapa klasifikasi. Misalnya nih kita bikin klasifikasi: Materi Pengenalan WordPress. Dalam satu kategori ini kita mampu isi dengan beberapa file bahan. Sehingga tidak bercampur dengan file materi dari klasifikasi yang berlawanan.


Hal ini memudahkan identifikasi penerima kelas untuk mengetahui ada berapa bahan yang harus dikuasai pada klasifikasi kelas yang diikuti. Sehingga ketika ada siswa susulan, beliau dengan gampang menyesuaikan dan tidak harus kehilangan materi yang telah disampaikan oleh pengajar.


Dalam Google Classroom ada sajian ‘To-Do’ yang ialah daftar tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa. Ketika sang pengajar memperlihatkan peran, maka otomatis siswa akan gampang memperoleh peran itu di hidangan ‘To-Do’. Bahkan penugasan yang diberikan bisa dikelola batas simpulan pengumpulannya. Bagi siswa akan secara otomatis menerima remainder lewat email saat peran ini diunggah oleh pengajar, ketika sehari menjelang deadline, dan saat periode penugasan rampung. Jadi selaku pengajar tak perlu repot mengingatkan siswa terkait tugas yang diberikan.


Bagi siswa yang tidak menjalankan tugas sempurna waktu, maka ada catatan pada file penugasannya. Ketika siswa tersebut klik menu ‘To-Do’ dia akan tahu apakah dia telah menuntaskan peran yang diberikan atau tidak.


Pada pengaturan kelas di Google Classroom ditawarkan tiga pilihan:



  1. Siswa dapat melakukan posting dan komentar.

  2. Siswa cuma dapat melaksanakan komentar.

  3. Hanya pengajar yang mampu melakukan posting dan komentar.


Dalam hal ini Google Classroom menunjukkan kewanangan sarat terhadap pengajar untuk menertibkan kelas. Ketika ingin memberikan bahan dalam bentuk ceramah saja, mampu dengan mengendalikan ke mode 3. Namun, jika ingin kelas berjalan aktif dan lebih banyak interaksi diskusi, maka mampu dikontrol ke mode nomor 1. Asik, Kan?


Baca juga: Kalau Semua Ada di Google, Buat Apa Sekolah?


Google Classroom terintegrasi dengan Google Drive selaku penyimpanan file yang digunakan dalam kelas. Jadi ketika pengajar mengunggah bahan atau peran, maka otomatis file materi dan peran ini tersimpan di google drive kita. Jadi tidak perlu cemas dan takut kehilangan bahan yang sudah kita sampaikan di kelas. Bahkan file-file tersebut sudah ditata rapi dalam folder-folder sesuai klasifikasi di drive kita.


Tidak ada iklan yang muncul di laman Google Classroom sebagaimana di laman media social. Sehingga baik pengajar maupun siswa bisa focus dalam kegiatan mencar ilmu mengajar. Begitu juga ketika kita mengakses Google Classroom melalui aplikasi android atau iOS yang kita download di store.


Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan yang mengakibatkan Google Classroom lebih baik dibanding media social lain. Terutama dari manfaatnya dalam acara pembelajaran.


Kekurangan Google Classroom


Di balik kelebihan fitur-fitur yang disediakan oleh Google Classroom, tentu juga ada berbagai kelemahan yang masih dinikmati oleh pengguna sebagai kelemahan aplikasi ini. Meskipun demikian kami yakin perusahaan Google akan terus menyempurnakan sistemnya biar menjadi yang terbaik. Beberapa kekurangan Google Classroom antara lain:



  • Hanya bisa diakses menggunakan akun google.


Sebenarnya sama dengan media social lain, mereka mesti log in memakai akun yang dibentuk di media social tersebut. Namun, di media social umumnya untuk sign in bisa memakai akun email dari platform manapun. Sehingga memungkinkan untuk menerima jalan masuk pengguna dari golongan tak terbatas.


Sedangkan Google Classroom cuma bisa diakses oleh pemilik akun google. Hal ini sebagai syarat mutlak untuk mampu menikmati fitur-fitur yang ada di dalamnya. Sebenarnya sih masuk akal saja, karena memang Google Classroom ini milik google, tetapi alhasil memang cuma bisa diakses oleh kalangan terbatas. Yaitu yang mempunyai akun google saja.


Baca juga: Algoritma Google Brain: Si Pintar yang Belum Begitu Tenar


Sepertinya google memang ingin menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna dengan menerapkan berbagai system pembatasan kanal pengguna. Tentu bagi sebagian besar orang akan bahagia dengan hal ini, namun bagi sebagian lainnya mampu saja menilai hal ini selaku pembatasan buat dirinya untuk mampu menikmati layanan google.



  • Tidak ada tombol ‘Share’ untuk berbagi kegiatan kelas dengan orang lain.


Jika kita sedang memakai Google Classroom jangan harap mampu seenaknya share aktivitas kelas yang sedang berjalan. Karena di Google Classroom tidak ditawarkan tombol ‘Share’ sebagaimana yang biasa kita peroleh di media social. Kaprikornus tidak mampu mengusulkan orang lain untuk join kelas melalui klik link referral yang di share.


Jadi dikala seseorang ingin join kelas di Google Classroom, beliau harus mengumumkan alamat email aktif terhadap admin kelas. Kemudian akan di-invite oleh admin lewat hidangan yang ada di aplikasi Google Classroom. Hal inilah yang kadang membuat sukar admin menerima siswa dalam jumlah besar. Namun, dengan tata cara seperti ini justru bisa menghemat jumlah siswa yang tidak serius mencar ilmu di kelas. Karena cuma pemilik akun google yang masih aktif saja yang bisa di-invite.



  • Tidak ada tombol ‘Like’ atau indicator yang menawarkan jumlah audiens yang telah membaca atau menyukai materi yang dibagikan di kelas.


Melihat fungsinya, sepertinya Google Classroom memang dibuat untuk hal yang lebih serius. Berbeda dengan media social yang fungsinya sekadar untuk berinteraksi dengan pengguna yang lain. Sehingga tidak semua fitur yang sering kita jumpai di media social ada di Google Classroom. Iya, focus interaksi antar pengguna Google Classroom yakni aktivitas berguru mengajar.


Oleh alasannya adalah itu beberapa tombol yang ada di media social mungkin ada beberapa yang dianggap tidak begitu penting di Google Classroom. Sehingga dikala tombol itu tidak ditawarkan pun tidak persoalan. Atau bisa jadi ketika tombol-tombol itu ditawarkan di Google Classroom justru akan menciptakan aktivitas belajarnya tidak optimal.


Cara Memulai Google Classroom


Untuk memulai Google Classroom kita mampu mengakses browser yang ada di computer desktop maupun dengan aplikasi Google Classroom yang telah kita install di handphone. Tentu saja harus ditentukan terlebih dulu ada koneksi internet yang cukup. Karena Google Classroom ialah aplikasi yang hanya mampu dijalankan secara online.


Jika kita yaitu pengguna android, aplikasi Google Classroom dapat eksklusif diunduh di Google Play Store. Silakan unduh dan install apalagi dulu sebelum mengaksesnya.


Di sini kami akan menyajikan tindakan memulai Google Classroom yang diakses di computer desktop. Nanti untuk langkah-langkah di aplikasi handphone bisa menyesuaikan dengan panduan yang kami sampaikan di sini.


Pertama, buka browser internet kemudian ketikkan ‘classroom.google.com’ di kolom alamat url lalu tekan ‘Enter’ atau klik saja link: Google Classroom


Kedua, pilih akun google yang hendak dipakai, klik “CONTINUE” maka akan masuk ke laman utama Google Classroom



Ketiga, Untuk join kelas, silakan klik tanda “+” pilih “Join Class”



Keempat, isikan aba-aba (yang sebelumnya sudah kita dapatkan dari teman atau pengajar) kemudian klik “JOIN”



Cara Membuat Kelas Baru di Google Classroom


Untuk membuat sebuah kelas gres di Google Classroom tidaklah sulit. Langkahnya nyaris sama dikala hendak melakukan join class, namun menu yang dipilih berlainan. Untuk langkah detailnya dalam menciptakan kelas gres di Google Classroom bisa ikuti tindakan berikut:


Pertama, Untuk join kelas, silakan klik tanda “+”


Kedua, pilih “Create Class”



Ketiga, klik tanda kotak untuk tanda bahwa kita sudah membaca dan mengerti pemberitahuan yang tertera dalam obrolan box.


Keempat, klik “CONTINUE”



Kelima, isi kolom ‘Class Name’ dengan nama kelas yang akan kita buat.


Keenam, isi kolom ‘Section’ dengan sesi kelas yang akan kita adakan.


Ketujuh, isi kolom ‘Subject’ dengan kalangan siswa yang hendak kita libatkan dalam kelas.


Kedelapan, isi kolom ‘Room’ dengan nama atau nomor kelas yang mau kita buat.


Kesembilan, klik “CREATE”



Kesepuluh, Klik “NEXT”



Kesebelas, Klik “GOT IT” maka kita akan disuguhkan dashboard kelas gres di Google Classroom.



Sepraktis itulah langkah-langkah untuk bergabung di kelas dan membuat kelas baru di Google Classroom. Sangat mudah dan simple untuk diterapkan.


Interface dalam Google Classroom sengaja diranjang dengan performa yang lezat dilihat. Sedangkan menu-sajian yang disematkan juga tidak terlampau banyak, sehingga sungguh efisien untuk menunjang acara pembelajaran. Meskipun penggunanya tidak terlalu jago teknologi, aku rasa tidak akan sulit untuk mengerti sajian-hidangan yang ada di Google Classroom.


Cara Menambahkan Materi Kelas di Google Classroom


Setelah kita paham tindakan memulai Google Classroom, berikutnya akan kami jabarkan tindakan bagaimana cara menyertakan materi kelas di Google Classroom. Hal pertama yang mesti disiapkan tentu saja yaitu materi yang hendak kita unggah di Google classroom. Materi dalam hal ini bisa berupa file dalam format dokumen teks, power point, excel, video, audio, maupun dalam bentuk link yang mengarah ke situs web tertentu.


Sampai tahap ini aku anggap bahan kelas sudah siap, jadi tinggal unggah saja ya. Pada prinsipnya di tutorial ini kesempatannya pembaca paham bagaimana langkah-langkahnya. Mengenai format materialnya tidak terlalu menghipnotis cara menyertakan materinya.


Bagaimana langkah-langkahnya?


Pertama, klik hidangan “CLASSWORK”



Kedua, klik “CREATE”


Ketiga, klik “Material”



Keempat, Isi kolom ‘Title’ dengan judul materi yang mau kita buat.


Kelima, Tuliskan beberapa kalimat selaku deskripsi bahan pada kolom ‘Description’ atau kosongkan saja jika tidak ada deskripsi materi.


Keenam, pilih icon ‘attachment’ jika kita hendak memasukkan file yang kita simpan pada drive computer; atau pilih icon ‘Google Drive’ jika file yang akan kita unggah tersimpan di google drive; pilih icon ‘Youtube’ jikalau file yang mau kita unggah berbentukvideo yang kita ambil dari channel youtube; atau pilih icon ‘link Url’ jika bahan yang mau kita unggah yaitu berbentuklaman dari website lain.


Kali ini saya akan contohkan dengan mengunggah file materi berbentukfile dokumen text yang aku simpan di drive computer.



Kelima, klik hidangan ‘Upload’


Keenam, klik menu ‘Select File From Your Computer’ atau drag saja file dari drive ke area yang bertuliskan “Drag files here”



Jumlah file yang diupload di sini bisa lebih dari satu file. Setelah proses pengambilan file dari drive komputer final, daftar file akan timbul pada kotak laman.


Ketujuh, klik ‘Upload’



Kedelapan, klik kolom ‘For’ untuk menambahkan kelas yang mau kita kirimi materi. Beri tanda centang pada gambar kotak sesuai dengan nama kelas yang kita tuju. Jika kita cuma ingin mengantarkan materi pada satu kelas, maka tidak perlu klik pada kolom ini.


Kesembilan, klik ‘All Student’ dan pilih sasaran siswa yang mau menerima bahan. Jika kita tergetkan untuk semua siswa, maka biarkan saja terisi dengan pilihan “All Student.”


Kesepuluh, klik ‘Topic’ untuk membuat topic baru atau menyertakan materi ke klasifikasi topic yang sudah dibuat sebelumnya.


Kesebelas, klik ‘POST’ untuk menerbitkan bahan ke Google Classroom.



Sampai pada tahap ini kita bisa mengorganisir materi kelas di Google Classroom. Tentu saja tidak hanya cukup sampai di sini untuk menerima output dari suatu aktivitas pembelajaran. Harus ada interaksi antara pengajar dengan siswa, dan juga penugasan-penunjukkanyang nantinya kita pakai untuk mengukur capaian dari kegiatan mencar ilmu mengajar.


Cara Memberi Penugasan di Google Classroom


Fitur ini yang jarang dijumpai pada media social yang umum dipakai untuk acara pelatihan atau kelas online. Yaitu fitur ‘Create Assignment’ yang mempermudah pengajar dalam memberikan tugas untuk evaluasi bahan yang sudah diberikan.


Para siswa akan terpantau, semua orang yang tertib melakukan tugas sempurna waktu dan siapa yang tidak. Bahkan dari fitur penugasan ini juga dapat dipantau secara pribadi setiap ketika jumlah siswa yang sudah menjalankan tugas dan yang belum. Wow, keren banget kan?


Bagaimana sih cara memberi penunjukkandi Google Classroom?


Pertama, klik hidangan ‘CLASSWORK’


Kedua, klik menu ‘CREATE’


Ketiga, pilih sajian ‘Assignment’



Keempat, isi kolom “Title” dengan judul peran yang mau kita berikan.


Kelima, isi kolom “Instructions” dengan perintah atau soal yang kita ujikan. Jika soal yang kita berikan berbentukfile attachment, maka di kolom instruction ini mampu dijabarkan perihal citra singkat bentuk file tugas yang kita berikan.


Keenam, ini kolom “Point” dengan skor optimal yang kita pakai sebagai ukuran keberhasilan. Jika penunjukkanyang kita berikan tidak membutuhkan skor, maka isi dengan opsi “Ungrade.”


Ketujuh, setting batas terakhir pengumpulan tugas yang kita berikan.


Kedelapan, isi kolom “Topic” dengan kategori peran yang mau kita berikan. Jika tidak ada pengelompokan, cukup biarkan dengan isian ‘No topic.’


Kesembilan, klik ‘ASSIGN’ untuk mengunggah peran ke Google Classroom.



Cara Membuat Soal Pilihan Ganda di Google Classroom


Jika kita ingin memberi penugasan berbentukpertanyaan yang lebih spesifik, kita bisa gunakan fitur ‘Create Question’ yang ada di Google Classroom. Bahkan pada hidangan ini kita bisa membuat soal berupa pilihan ganda. Asyik, kan?


Ok, saya kasih tahu langkah-langkah praktisnya, ya?


Pertama, klik menu ‘CLASSWORK’


Kedua, klik menu ‘CREATE’


Ketiga, pilih menu ‘Question’



Keempat, isi kolom “Question” dengan kalimat pertanyaan yang kita kehendaki.


Kelima, isi kolom “Instructions” dengan perintah atau informasi cara menjawab soal yang kita berikan.


Keenam, isi kolom “Points” dengan opsi skor maksimal atas balasan benar.


Ketujuh, isi kolom “Due” dengan batas selesai pengumpulan jawaban.


Kedelapan, isi kolom “Topic” dengan menuliskan klasifikasi tugas yang kita berikan. Atau tetap biarkan dengan pilihan ‘No topic’ jika tidak ada klasifikasi yang kita buat.


Kesembilan, pilih “Multiple choice” untuk membuat beberapa pilihan tanggapan yang akan tampil pada soal yang kita buat.


Kesepuluh, isi kolom “Option 1” dengan balasan dari soal yang kita buat. Bisa diisi dengan jawaban yang benar, atau diisi dengan alternative tanggapan lain yang salah sebagai pilihan jawaban pengecoh.


Kesebelas, isi kolom “Add option” untuk menyertakan pilihan jawaban. Bisa disertakan lebih dari dua pilihan, tergantung keinginan kita sebagai pembuat soal.


Keduabelas, aktifkan opsi “Student can see class summary” untuk memungkinkan ringkasan hasil balasan dapat dibaca oleh para siswa.


Ketigabelas, klik tombol ‘ASK’ untuk mengunggah tugas yang sudah kita buat.



Sampai pada tahap ini kita telah mampu mengoptimalkan fitur-fitur yang ada pada Google Classroom. Terutama dalam kegiatan pembelajaran berbasis online. Makara, tidak perlu lagi kita bikin situs web e-learning untuk menyelenggarakan pembelajaran online. Cukup manfaatkan Google Classroom dan kesannya cukup memuaskan.


Apakah dari langkah-langkah yang telah kami jelaskan di atas ada yang masih dirasa rumit untuk dipahami? Atau barangkali selama aku jelaskan di atas memunculkan keperluan ongkos yang menguras kantong? Hehe …. Kalau iya, silakan tulis jawaban di kolom komentar. Barangkali bisa kita diskusikan bersama penyelesaian terkait dilema tersebut.


Sejauh ini saya menilai Google Classroom ini memperlihatkan system manajemen pembelajaran yang praktis dan irit. Praktis, sebab gampang dilaksanakan. Ekonomis, karena memang tidak memerlukan ongkos besar. Bahkan dalam implementasinya pun tidak butuh kertas untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran. Paperless, Bro.


So, masih ragu memakai fitur-fitur dari Google Classroom? [SNs]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama