Internet Of Things (Iot) Yakni Kala Depan Kita

Tahu enggak kenapa hidup kita sering ribet dan ruwet? Banyak hal yang sebaiknya mampu berjalan dengan baik, ternyata mis dan malah muncul persoalan. Urusan yang semestinya selesai sempurna waktu, hasilnya terbengkalai alasannya gegabah. Pada suatu titik, kita baru sadar ternyata dilema-dilema itu muncul akhir perilaku kita sendiri.


Pada dasarnya masalah-persoalan tersebut muncul sebab kita mempunyai keterbatasan dalam hal manajemen waktu, perhatian terhadap aneka macam hal, dan akurasi dalam mengambil keputusan. Kalau enggak mampu mengelola waktu, terperinci kita akan menerima banyak problem.


Sering kali kita dengar istilah, “manusia memang tempatnya salah dan lupa.” Memang begitu kodrat kita, namun lantas bukan mempunyai arti tidak ada perjuangan. Karena pada dasarnya selama ada perjuangan, kita mampu menghemat kesalahan dan dampak jelek yang timbul dari kesalahan kita.


Sumber Gambar: pexels.com

Ada sebuah desain anggun yang pertama kali dikenalkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Sebuah desain yang dinamakan internet of things. Yaitu tentang bagaimana konektivitas internet dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam segala faktor kehidupan insan. Bahkan dalam konsep tersebut diutarakan nantinya internet akan bisa menanggulangi problem yang sering dihadapi oleh manusia.


Bisakah kita bayangkan kalau di era depan bakal banyak mesin-mesin atau benda mati yang bisa mengerti kebutuhan kita? Tanpa kita suruh, mereka sudah menyediakan apa-apa yang kita perlukan. Hanya dengan membaca data yang terekan di internet.


Atau pernah bayangin enggak jikalau kita pernah menonton film yang settingnya di periode depan, ternyata hal yang serupa bakal beneran kita alami?


Perkembangan Internet Of Things


Coba kita amati perilaku kita ketika ini. Dalam sehari berapa kali kita mempergunakan internet?


Butuh transportasi, tinggal buka aplikasi kemudian kita dapatkan tumpangan plus supirnya. Kita butuh makan, tinggal buka aplikasi, pilih sajian, lalu tiba masakan yang kita pesan. Bahkan untuk problem pekerjaan, kita memanfaatkan internet untuk mengerjakannya. Tinggal ketik angka-angka, kemudian jalankan aplikasinya, beberapa dikala kemudian telah timbul hasil analisis dan telaah data.


Kalau menyaksikan sejarah perkembangan teknologi, kita akan mendapati bahwa setiap 10 tahun ada perubahan yang signifikan dalam bidang teknologi. Hal ini tak lepas dari anutan inovatif manusia yang senantiasa ingin membuat hidup ini lebih simple dengan pertolongan teknologi. Mereka terus berupaya untuk memperbaiki peradaban dengan memakai kehebatan teknologi.


Baca Juga: Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia (1958 – 2018) yang Tidak BAnyak Orang tahu


Tentu kita masih ingat bagaimana computer hardware mulai meningkat di tahun 80-an. Banyak perusahaan yang mengoptimalkan proses usahanya menggunakan computer. Berbagai data penting dikerjakan dan disimpan di hardware computer. Namun, para ilmuan bidang teknologi terus berpikir bagaimana caranya memaksimalkan perangkat komputer. Hingga kemudian di tahun 90-an dikenalkan produk berupa software. Di mana perusahaan mampu mengembangkan produktifitas perusahaan dengan memakai produk software yang diinstall pada computer.


Bahkan hingga kini software ini masih jadi andalan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Misal untuk melaksanakan produk digital, membuat rancangan, dan lain sebagainya. Memang secara produktivitas tampakmeningkat kalau daripada pekerjaan yang dilakukan dengan cara manual. Karena bisa mempercepat pengerjaan dan lebih akurat.


Namun, alasannya adalah banyaknya pengguna computer, maka timbul duduk perkara gres. Banyak perusahaan yang akhirnya butuh hardware computer yang lebih besar untuk memuat data-data yang dihasilkan dari pekerjaan yang dikerjakan menggunakan komputer. Hingga kemudian muncullah wangsit untuk membuat system penyimpan data berupa website yang mulai dikenal di tahun 2000-an. Sebuah terobosan yang mempu menyimpan data dalam jumlah besar tanpa membutuhkan hardware yang besar.


Munculnya situs web sangat terasa sekali pengaruhnya pada pertumbuhan teknologi. Perusahaan-perusahaan besar mulai mengenal teknologi cloud atau penyimpanan awan yang terbukti lebih efisien selaku tempat penyimpan data. Akhirnya banyak perusahaan mulai mempergunakan teknologi situs web untuk mengelola gosip terkait dengan proses bisnis mereka.


Tahun 2010-an mulai berkembang pesat teknologi aplikasi pada telephone genggam. Hingga dua perusahaan raksasa di bidang teknologi, dalam hal ini yaitu Google dan Apple membangun sebuah App Store untuk menyanggupi kebutuhan pengguna telepon genggam. Juga untuk memfasilitasi para developer untuk menyebarkan teknologi.


Sumber Gambar: pexels.com

Hingga saat ini kita bisa merasakan betul bagaimana gampangnya kita mengelola beberapa hal cukup dengan menggunakan aplikasi yang ada di handphone. Ibaratnya dikala kita butuh apa-apa tinggal klik saja aplikasi yang ada di handphone kita.


Namun, ternyata masih ada wangsit aneh lagi yang mau diwujudkan oleh insan terkait bidang teknologi. Mereka selalu berpikir, “apa selanjutnya?” untuk terus mengembangkan teknologi. Hal inilah yang kemudian memacu para pengembang teknologi untuk mewujudkan rancangan internet of things dalam aspek kehidupan insan.


Konsep internet of things ini semacam penerapan teknologi yang lebih mutakhir lagi. Di mana akan ada mesin-mesin atau device yang senantiasa tersambung dengan internet. Pada mesin-mesin itu disematkan modul untuk menciptakan mereka bisa mengidentifikasi data. Sehingga antara mesin satu dengan mesin yang lain mampu saing berkomunikasi dengan mempergunakan data yang ada yang terhubung dengan internet.


Bahkan tidak perlu lagi interaksi insan untuk menjalankan mesin-mesin itu. Karena telah disetting otomatis untuk menyanggupi kebutuhan kita.


Contoh Internet of Things


Misalnya saja sebuah kulkas yang mampu mendeteksi jumlah stok yang ada di dalam kulkas, memonitor dan menertibkan suhu kulkas, mengantarnotifikasi kepada pemilik kulkas perihal kondisi stok, atau bahkan memesan stok secara otomatis saat stok hampir habis, dan lain sebagainya. Sehingga pemilik kulkas enggak lagi ribet menimbang-nimbang isi kulkas dan belanja untuk kebutuhan.


Atau suatu system administrasi transportasi yang mampu mengawasi dan menertibkan jalur transportasi. Semacam perangkat kamera cctv yang ditempatkan di beberapa titik lokasi jalur transportasi. Kemudian mengidentifikasi keadaan di sekeliling kemudian mengirim gosip itu melalui jaringan internet. Informasi ini kemudian direspon oleh suatu system untuk segera mengkatifkan perangkat lain untuk menangani problem yang ada di jalur tersebut.


Ketika terjadi kecelakaan, maka system akan secara otomatis mengirim isu ke tempat tinggal sakit terdekat tentang insiden kecelakaan. Selain itu juga mengumumkan ke system yang lain untuk mengondisikan jalur yang sedang ada kecelakan semoga tidak terjadi kemacetan. Misalnya dengan mengaktifkan pengalihan jalur lalu lintas.


Sumber Gambar: pexels.com

Pada prinsipnya tanpa interaksi antar manusia, system sudah berjalan dengan saling berkomunikasi, mentransfer data, lalu menjalankan fungsi masing-masing sesuai dengan alasan dari data yang ada.


Begitulah yang akan terjadi saat desain internet of things berlangsung dengan baik.


Pengertian Internet of Things


Jadi, apa sih bantu-membantu pemahaman internet of things?


Kalau membaca artikel-artikel di internet, mirip di Wikipedia, teknojurnal, dan website yang lain memang ada beragam definisi yang menerangkan pengertian internet of things. Namun, pada prinsipnya nyaris sama, ialah ialah suatu konsep ihwal sebuah objek yang mempunyai kemampuan dalam mentransfer data melalui jaringan internet yang terhubung antara objek satu dengan yang lainnya tanpa membutuhkan interaksi antar manusia atau antara insan dengan computer.


Jika menyaksikan dari pengertian internet of things di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa syarat utama agar desain ini mampu berlangsung yaitu mesti ada koneksi internet yang terhubung terus-menerus, ada objek fisik yang dipasang modul IoT, dan suatu data center yang menyimpan semua aplikasi dan data dari objek tersebut.


Internet of Things Adalah Masa Depan


Konsep internet of things bukan lagi akan terjadi, namun sudah hampir pasti terjadi. Saat ini telah aneka macam integrasi antara objek-objek yang difungsikan sesuai kebutuhan manusia dan saling terkoneksi dengan internet. Minimal sudah tampakpemanfaatan jaringan internet lewat handphone yang kita gunakan untuk melaksanakan objek-objek lain.


Baca Juga: 6 Inovasi Teknologi yang Menjadikan Travelling Kaprikornus Lebih Mudah dan Nyaman!


Fenomena penggunaan ponsel pintar, dijalankannya smart city, dan lain sebagainya yang terjadi saat ini yaitu satu langkah bukti bahwa konsep internet of things sudah mulai dikerjakan. Sehingga apa yang pernah dikemukakan oleh Kevin Ashton mengenai konsep internet of things, memang bakal terjadi.


Internet of Things memiliki kesempatanuntuk mengubah dunia seperti pernah dijalankan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.” (Ashton,2009)


Iya, internet of things adalah periode depan kita. Masa depan yang ketika ini kita telah mulai berjalan menuju ke sana. Barangkali kita tidak menyadari sama sekali bahwa hal-hal yang terjadi di sekitar kita ketika ini ialah bentuk dari penerapan konsep internet of things.


Bisa jadi memang tidak begitu penting untuk mengerti secara detail perihal desain internet of things, tapi kita selaku bab dari peradaban yang tidak pernah lepas dari teknologi, ada baiknya jika tahu ke mana arah perkembangan teknologi. Minimal menjadi pola untuk mengikuti keadaan dengan perkembangan zaman yang berkembang dengan sungguh cepat.


Nah, sudah siap memasuki masa depan? [SNs]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama