John McClane is back! Setelah film Die Hard terakhir tayang di tahun 1995 silam, kini si bapak 'sukar mati' ini kembali 26 tahun kemudian. Beruntung ya si Bruce Willis ini panjang umur, jika tidak, ya berarti tamat lah film Die Hard alasannya ikon kesayangan para pecinta Die Hard tidak ada lagi.
Dalam filmnya kali ini, kita akan bertemu banyak tokoh gres yang sama-sama melejit namanya seperti Mary Elizabeth Winstead (Final Destination 3), Justin Long (Jeepers Creepers), Timothy Olyphant (Hitman) hingga si bagus Maggie Q (Mission: Impossible III). Semuanya memerankan tokoh yang benar-benar sesuai takaran dan bermain dengan baik!
Sinopsis
- Tahun Rilis: 2007
- Genre: Action, Thriller
- Produksi: Cheyenne Enterprises, Dune Entertainment, Ingenious Film Partners
- Sutradara: Len Wiseman
- Pemain: Bruce Willis, Justin Long, Timothy Olyphant
Matthew Farrell (Justin Long) ialah 1 dari 8 peretas yang paling populer. Selain mampu meretas banyak situs penting dan membobol pertahanan beberapa metode pemerintahan, Matthew dan mitra-kawan peretas lainnya ini kadang membuka bisnis untuk ‘membantu’ siapa saja untuk masuk ke situs tertentu dengan upah pastinya.
Naas, salah satu persekutuan kriminal yang dipimpin oleh Thomas (Timothy Olyphant) mencoba membunuh ke 8 peretas populer tersebut dengan alasan memuluskan jalannya mengobrak-abrik metode pertahanan, publik, transportasi, pemerintahan Amerika.
Sebab Thomas yakin, para polisi bahkan FBI sekalipun akan menjajal mempekerjakan peretas tersebut untuk membantu memecahkan masalah yang Thomas kerjakan.
Setelah sukses membunuh 7 orang peretas dengan menyamar menjadi salah satu perusahaan software yang sedang mengembangkan tata cara enkripsi algoritma, 1 peretas lagi yakni Matthew tidak sempat terbunuh sebab John McClane yang sedang bertugas diminta untuk melindunginya. Alhasil, Thomas marah bukan main.
Thomas yang mengenali Matthew belum tewas lantas mentracking Matthew. Ia mengejar terus Matthew melalui hal apapun. Demi melancarkan pembunuhan Matthew, Thomas juga menciptakan sistem transportasi di New Jersey, New York sampai Washington D.C. lumpuh total.
Matthew yang tidak tahu apa-apa panik alasannya harus bermasalah dengan teroris dan polisi. Kini beliau terjebak di tengah-tengahnya.
Saat Matthew dan John sedang melapor kondisi sebetulnya pada tim FBI divisi keamanan cyber; Miguel Bowman (Cliff Curtis), suatu pesan berantai muncul di seluruh stasiun televisi menyampaikan bahwa Amerika sedang dalam kondisi tidak aman. Matthew sadar jikalau hal tersebut adalah Fire Sale.
Fire Sale ialah perumpamaan dalam cyber untuk menjelaskan bagaimana hacker melakukan 3 proses pemusnahan massal seluruh tata cara infrastruktur negara. Dimulai dari angkutanyang sudah mereka berdua alami, keuangan dan terakhir telekomunikasi. Setelah memberi tahu informasi tersebut, Matthew bareng John segera berangkat ke Washington.
Saat dalam perjalanan, seorang operator kepolisian memberi instruksi. Matthew lantas teringat akan bunyi itu. Suara wanita yang sama dengan suara operator yang memberi isyarat mengenai sistem enkripsi algoritma yang nyaris menewaskannya. John yang diberitahu lantas mulai menciptakan Thomas di ujung radio mulai darah tinggi.
Baik John dan Thomas sama-sama saling mengancam yang berujung penembakan brutal dari atas helikopter ke arah kendaraan beroda empat yang ditumpangi John dan Matthew.
Menghindar dari tembakan, mereka berdua masuk ke dalam terowongan bawah tanah. Sial, Thomas yang tahu itu langsung membuka jalan masuk terowongan dari dua arah sekaligus untuk menjebak John & Matthew.
Beruntung John punya wangsit manis, ia mengendarai kendaraan beroda empat yang sudah di tracking, membuatnya melaju kencang sempurna ke arah pos terowongan. Begitu hampir hingga pos, John keluar, kendaraan beroda empat pun menabrak pos sampai melayang menuju helikopter. Anak buah Thomas yang telah menembaki mobil tersebut mengira John dan Matthew sudah tewas, padahal mereka selamat
Mendapat isu jikalau John dan Matthew tewas, Thomas secepatnya menggenapkan misi keduanya; membobol seluruh data negara dari server dinas data nasional dan memadamkan separuh negara bagian dengan melumpuhkan Penghubung Listrik Timur Middleton di Virginia Barat.
Tak kalah akil, Matthew yang segera menyadari hal tersebut pribadi menuju ke sana bersama dengan John. Keadaan di nyaris seluruh wilayah Amerika chaos, semua alarm dari kebakaran hingga Anthrax berbunyi, semua tata cara di bawah kendali satelit mati.
Apabila ini terjadi, Amerika akan dalam kondisi krisis. Matthew dan John tidak mempunyai banyak waktu, mereka harus lebih dulu ke Penghubung Listrik Timur Middleton sebelum tim Thomas hingga.
Terlambat, kekasih Thomas, Mai (Maggie Q) dan dua anak buahnya telah sampai lebih dulu dan sempat memberi jalan masuk pemadaman pada anak buah Thomas.
John dan Matthew yang ketika itu hingga eksklusif membuat onar dan mengacaukan fokus Mai dan lainnya. Setelah tubruk banteng, Mai dan dua anak buahnya berhasil dilumpuhkan John, namun pemadaman sudah keburu dimulai.
Anak John, Lucy (Mary Elizabeth Winstead) terjebak di suatu gedung sesudah pemadaman, dia menjajal menghubungi 911 dan terlacak oleh Thomas. Thomas yang ingin membalas dendam alasannya kekasihnya dibunuh oleh John lantas menculik Lucy disaat John dan Matthew sedang berusaha untuk mendapatkan lokasi Thomas atas sumbangan sahabat Matthew sesama peretas.
John yang mengenali anaknya menjadi sandera pribadi mengunjungi Thomas di tempat persembunyiannya. Naas, Lucy dan Matthew malah jadi sandera utama semoga John tidak berkutik.
Begitu berhasil membawa Lucy dan Matthew pergi, John menyusul mereka. Aksi lain harus dihadapi John, mulai dari menghadapi reruntuhan jembatan tol hingga menyusup naik pesawat jet untuk menyelamatkan Lucy dan Matthew.
Pencarian pun rampung di suatu gudang dekat pelabuhan. Anak buah Thomas yang sedang bersiap untuk berangkat melarikan diri diserang oleh John. Pertempuran di gudang pun kembali terjadi, baik Lucy dan Matthew juga John sama-sama langgar sampai akibatnya Thomas tewas di tangan John dan seluruh misi Thomas pun digagalkan.
Full Teknologi
Dari awal film ini dimulai, kita dihidangkan oleh cerita yang sungguh-sungguh mengusung tema teknologi di sana-sini. Bahkan opening credit dimana logo 20th Century Fox saja dibuat seolah-olah error dan hilang tenaga. Ini menjadi semacam clue ya jikalau film tersebut akan menceritakan suatu masalah kriminal yang ada sangkut pautnya dengan tech.
Pengambilan gambar film ini dikala meretas beberapa jaringan infrastruktur negara keren sekali. Apalagi ketika anak buah Thomas dan Matthew saling laga kecerdasan untuk menghentikan satu sama lain dalam menggagalkan upaya pengambilan alih jaringan. Seru sekali, dijamin kalian para pecinta IT akan doyan nonton filmnya!
Perkenalan Pertama Lucy
Setelah film Die Hard 1 hingga 2 memperkenalkan istri dari John McClane yaitu Holly, dalam film Die Hard 4.0. kali ini sutradara hasilnya memperkenalkan salah satu anak John yaitu Lucy Gennero-McClane. Parasnya cantik dan sifatnya sama persis dengan Ayahnya, keras kepala dan super berani juga handal.
Lucy bahkan sempat menghajar dan menembak salah satu anak buah Thomas yang menyekap dirinya. Ia pun menolong agar Ayahnya tetap bisa sabung dengan Thomas meski dalam keadaan luka parah. Dalam film, Lucy tertarik pada Matthew yang geek, tetapi John menentangnya. Berarti tinggal kenalan sama satu anak John lagi ya? Si Jack.
Cerita Epik
I don’t know how to say it, tetapi film Die Hard 4.0 dengan tagline Live Free or Die Hard ini kok ya elok sekali! Setelah saya puas menonton film Die Hard pertama dan Die Hard 2, tetapi agak tidak terlampau greget pada Die Hard With A Vengeance, kali ini sang sutradara Len Wiseman memberi sentuhan baru dengan tingkat aksi yang mulai menanjak naik lagi pada Die Hard ke 4.0.
Ceritanya yang terbilang fresh karena berlawanan dengan film Die Hard sebelumnya mirip menjadi angin segar karena polemik yang diberikan tidak melulu cuma tembak-tembakan, kejar-kejaran saja, tapi adu pandai. Beruntung ada si Matthew yang juga ikut membantu John untuk melumpuhkan para teroris. Bacaterus memberi skor 8/10 untuk film ini.
Die Hard 4.0
class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>
8 / 10
Bacaterus.com
Sumber spurs.com