Sinopsis & Review Resident Evil, Petualangan Melawan T-Virus


Siapa sangka suatu perusahaan besar yang memproduksi aneka barang kebutuhan rupanya terlibat dalam bisnis rahasia. Tidak ada satu pun yang mengetahuinya termasuk para pekerja. Hingga sebuah hari sebuah peristiwa menimbulkan kekacauan besar di laboratoriumnya. Akibat dari kejadian tersebut beberapa pekerja tewas dan menjadi zombie.



Di kawasan lain, Alice, bersusah payah menyelamatkan diri dari serangan para zombie tersebut. Mampukah dia bertahan? Cerita lengkap Alice melawan zombie mampu Anda saksikan dalam Resident Evil (2002). Mulai dari sini, petualangannya melawan Umbrella Corporation juga dimulai. Ingin tahu seperti apa persisnya perlawanan yang Alice kerjakan dalam film seri pertama Resident Evil? Anda bisa membaca sinopsis dan ulasannya lebih dahulu di bawah inI!



Sinopsis






  • Tanggal/Tahun Rilis: 21 Maret 2002

  • Genre: Sci-Fi, Action

  • Produksi: Constantin Film, New Legacy Film

  • Sutradara: Paul W.S Anderson

  • Pemeran: Milla Jovovich, Michelle Rodriguez, Eric Mabius, James Purefoy



Umbrella Corporation menjadi salah satu perusahaan komersil paling besar di Amerika Serikat. Produk yang dihasilkan perusahaan ini banyak digunakan oleh penduduk . Namun, Umbrella Corporation punya suatu diam-diam besar yang tidak diketahui bahkan oleh pekerjanya sendiri. Meski barang produksinya banyak dipakai, penghasilan paling besar perusahaan ini ternyata didapat dari pengadaan pengembangan teknologi militer, percobaan genetik serta percobaan senjata berbentukvirus mematikan.



Cerita film ini berlanjut ketika seorang pencuri masuk ke salah satu laboratorium milik Umbrella Corporation. Dia tampakmengambil ‘senjata belakang layar’ yang disimpan di suatu tabung beling berbentuk spiral. Olehnya senjata tersebut, yang berisi cairan T-virus, dibuang. Senjata berbentuk cairan berwarna biru tersebut menguap dan masuk ke ventilasi udara.



Orang-orang di lokasi tersebut tidak ada yang menyadari apa pun hingga terdengar alarm dari tata cara keselamatan yang mendeteksi adanya sebuah kondisi darurat. Secara otomatis pintu-pintu di sana terkunci dan menahan siapa saja keluar, tergolong mereka yang ada di dalam lift. Tak berselang usang, orang-orang yang ada di dalam ruangan secara tiba-tiba ambruk sehabis menghirup asap misterius dari ventilasi.     



Cerita berlanjut saat seorang perempuan muda berjulukan Alice (Milla Jovovich) terjaga di kamar mandi dalam keadaan linglung. Dia mendapatkan sebuah goresan pena, selain itu Alice juga melihat ada senjata tersimpan dalam laci berkode. Dalam kondisi bingung ia melihat foto akad nikah dirinya bersama pria yang tidak dikenali. Tiba-datang seorang laki-laki berjulukan Matt Addison (Eric Mabius) menyeretnya dan segerombolan orang bersenjata masuk serta berhasil menangkap mereka.



Alice dan Matt Addison dibawa ke sebuah ruang diam-diam berjulukan The Hive. Sekelompok orang bersenjata itu menggunakan kereta bawah tanah berlogo Umbrella Corporation untuk sampai ke sana. Di tengah perjalanan mereka, sekelompok orang yang dipimpin James Shade (Colin Salmon) mendapati seorang laki-laki tak sadarkan diri bernama Spence Parks (James Purefoy) di dalam kereta.



Tampaknya Spence yaitu laki-laki di dalam foto, dia juga terlihat memakai cincin bertuliskan Umbrella Corporation yang serupa dengan Alice. Sesampainya di The Hive Alice bertanya apa yang bergotong-royong terjadi di sana. Dari sana Alice tahu bahwa sekelompok orang bersenjata tersebut adalah pasukan khusus milik Umbrella Corporation, tergolong Alice dan Spence yang bertugas mempertahankan pintu masuk rahasia The Hive di bawah kediaman mereka.



Rupanya pernikahan dan rumah besar yang Alice tinggali adalah penyamaran untuk menutupi sebuah kawasan diam-diam berjulukan The Hive. Ia yakni kawasan penelitian diam-diam milik Umbrella Corporation yang berada jauh di bawah tanak Raccoon City. Ketika terjadi sesuatu, metode keselamatan mengeluarkan gas yang mampu menciptakan seseorang tak sadarkan diri dan hilang kenangan sementara. Peristiwa tersebutlah yang terjadi pada Alice dan Spence sampai tak ingat apa pun.



Pasukan khusus ini dikirimkan untuk mengusut daerah itu. Mereka tahu bahwa problem yang terjadi di The Hive lebih gawat dari yang dibayangkan. Pasalnya sistem kecerdasan produksi untuk keamanan milik Umbrella Corporation bernama Red Queen membunuh semua orang yang ada di The Hive. Kedatangan mereka adalah untuk mematikan Red Queen tersebut.



Saat di perjalanan tiba-datang sesosok mayit terlihat hidup kembali. Tak usang mereka hingga di suatu kawasan yang penuh dengan benda-benda asing. Sebagai kepala, James meminta JD (Pasquale Aleardi) dan Rain (Michelle Rodriguez) untuk mengamankan jalan keluar sementara ia dan anggota yang lain pergi menilik daerah tersebut.





Alice dan lain lantas berhasil menemukan suatu ruangan yang merupakan jalur untuk menuju ke sistem pusat Red Queen. Chad Kaplan (Martin Crewes) kemudian berupaya membuka tata cara pertahanan milik Red Queen dan berhasil. James segera masuk ke ruangan untuk memastikan keadaan dan menempelkan suatu alat yang bisa membuka pintu di salah satu sisi ruangan itu.



Setelah berhasil membukanya, anak buah James masuk menjinjing alat yang hendak dipakai untuk mematikan tata cara Red Queen. Namun, tata cara keselamatan mulai aktif yang menciptakan ruangan tersebut kembali terkunci. Tiba-datang sebuah laser tiba ke arah mereka secara terus-menerus dan membunuh orang-orang di dalam satu per satu. Saat Kaplan berhasil membuka sistem, James gagal menyelamatkan diri. Dia dan anggota yang tadi masuk ke ruangan tewas terpotong-potong oleh laser.



Walau demikian, mereka harus tetap mematikan metode keselamatan Red Queen. Akhirnya Kaplan dan Alice menetapkan untuk melakukannya. Setelah berhasil masuk, keduanya memasang alat yang bisa digunakan mematikan Red Queen namun secara datang-datang proyeksi Red Queen berbentukhologram berwarna merah timbul dan menghalangi mereka mematikan sistem keamanan.



Red Queen menyampaikan jika sampai sistem keamanan dimatikan akan terjadi hal menyeramkan yang mampu menciptakan mereka semua tewas. Meski begitu, Kaplan tetap mematikan tata cara dan berhasil. Akibatnya beberapa pintu yang terkunci berpengaruh kini terbuka secara otomatis. Di kawasan lain JD dan Rain mendengar suara aneh yang sesudah diselidiki rupanya seorang wanita. Saat diperiksa perempuan tersebut mengigit tangan Rain. JD lantas menembaki perempuan itu; yang tampaknya yaitu zombie.



Tak lama, Alice dan Kaplan kembali berkumpul bareng JD dan Rain serta Matt. Matt lalu menerangkan bahwa orang tadi sebetulnya telah mati. Kemungkinan mereka berubah jadi zombie setelah terinfeksi oleh T-virus. Saat mereka memutuskan pergi dari sana, para zombie mulai berdatangan. Bagaimana kelanjutan kisah ini?



Akting Kaku Tanpa Emosi





Milla Jovovich memang punya mata yang cantik, tetapi sebatas itu. Sebagai aksara utama dalam film ini, Alice sudah sepatutnya menjadi pusat perhatian, namun perannya sama sekali tidak memberikan emosi apa pun. Ekspresi paras dan tatapan matanya tidak banyak menawarkan emosi yang berarti. Bahkan ketika dia melepas cincin pernikahannya dengan Spence, mulut parasnya sukar diterangkan. Entah duka, marah atau kecewa.



Ekspresi Alice bisa jadi memang dibuat kaku dan datar untuk mempertegas bahwa sebelumnya beliau mengalami hilang ingatan. Pasalnya aksara ini memang terlihat tidak menampakkan suasana hati yang terang. Bisa jadi juga ia memang sengaja dibuat dengan karakter demikian, namun sayangnya membuat film terasa acuh taacuh.



Jika akting Milla Jovovich serba tanggung, akting Michelle Rodriguez sebagai Rain terasa berlebihan. Terasa tidak ada keterikatan emosi yang menciptakan chemistry keduanya nyambung, sehingga terkesan dipaksakan. Padahal dalam film, aksara keduanya dibuat saling terikat namun Anda tidak akan mencicipi keterikatan itu.



Visual Efek Mengecewakan





Sebagai film yang bercerita ihwal serangan sekawanan zombie, Resident Evil tentu memerlukan derma visual imbas untuk  merealisasikan bentuk zombie itu sendiri. Sayangnya, lagi-lagi Anda harus kecewa alasannya visual efek yang ditampilkan dalam film tampak tidak profesional.



Alih-alih angker dan menunjang jalan kisah, CGI dalam pengerjaan zombie di film ini terlihat gila, jauh dari kesan positif yang mampu menciptakan penonton ikut merasa terteror. Zombie anjingnya tidak kalah asing, belum lagi makhluk dengan lidah panjang bergigi runcing, yang merangkak seperti kadal tapi juga sekilas mirip dinosaurus.



Karakter Alice Tidak Ada dalam Game





Resident Evil diadaptasi dari suatu permainan video game. Namun, beberapa pertimbangan menyebutkan dia melenceng dari pandangan baru permulaan, terutama kehadiran huruf Alice dalam versi live action. Pasalnya wanita kloningan Umbrella Corporation ini cuma ada di seri film. Anda tidak akan menemukan sosoknya dalam versi video game.



Jika Capcom dan Sony ketika itu menyetujui naskah yang dibuat oleh George A. Romero, abjad Alice tidak akan pernah ada dalam film Resident Evil (2002). Sayangnya, naskah buatan sutradara yang memang terkenal dengan aneka macam film-film mayit hidup tersebut ditolak dengan argumentasi mempunyai contoh yang serupa dengan Living Dead miliknya. Padahal secara garis besar, naskah yang dibentuk Romero menampilkan hal-hal rincian yang ada pada video game sehingga jauh lebih seperti dengan skenario yang ada pada game Resident Evil itu sendiri.



Namun, demi kebutuhan sebuah tontonan yang bersifat hiburan, unsur-unsur dramatis memang perlu ditambahkan. Salah satunya lewat aksara satria yang berani, seperti Alice ini; walau dalam eksekusinya akting sang pahlawan masih jauh dari kata membuat puas. Penasaran bagaimana petualangan Alice menghadapi masalah yang disebabkan T-virus dimulai? Resident Evil (2002) boleh Anda tonton final pekan ini!







Resident Evil






class="rwp-overall-score rwp-only"
style="background: #f67f3e;"
property="reviewRating" typeof="http://schema.org/Rating"
>

6.5 / 10
Bacaterus.com





Rating









Sumber spurs.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama